1. Blanja.com Setop Beroperasi, Ini Penjelasan Telkom (TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Persero) membenarkan kabar penghentian opersional platform dagang elektronik, Blanja.com.
Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid mengatakan sejalan dengan program transformasi perusahaan, terhitung 1 Oktober 2020 Telkom hanya akan fokus pada bisnis e-commerce di segmen korporasi dan UMKM melalui transaksi business to business (B2B).
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Xiaomi Siap Produksi Massal Ponsel Berkamera Bawah Layar Mulai Tahun Depan
Xiaomi menyatakan akan memproduksi secara massal ponsel pintar dengan teknologi kamera depan di bawah layar generasi ketiga mulai tahun depan.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima oleh Bisnis pada Selasa (1/9/2020) malam teknologi kamera bawah layar generasi ketiga mampu menyamarkan kamera depan di bawah layar sehingga membuat pengguna dapat menikmati pengalaman layar penuh tanpa halangan dari punch hole maupun dot drop.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Siap-Siap, BlackBerry 5G Muncul Lagi pada 2021, Mau Beli?
Perusahaan rintisan bidang solusi perangkat mobile, OnwardMobility, mengumumkan akan menghadirkan kembali ponsel pintar BlackBerry 5G di 2021.
Dikutip melalui laman Gizmochina, ponsel pintar ini menjadi ponsel pertama BlackBerry setelah dua tahun absen dari pasar gawai global.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Watchfit, Jam Tangan Pintar Huawei dengan Harga Sejutaan
Huawei Consumer Business Group (CBG) Indonesia meluncurkan jam tangan pintar terbarunya, yakni WATCH FIT. Jam tangan pintar tersebut diluncurkan berbarengan dengan dua produk Huawei lainnya, yakni laptop MateBook 15D dan jam tablet MatePad T10ss
Watchfit hadir dengan sejumlah fitur unggulan antara lain 12 animasi fitness course, 96 mode latihan, dan fitur health tracking termasuk SpO2, detak jantung, kualitas tidur, siklus menstruasi, dan tingkat stres untuk memungkinkan pengguna meningkatkan kualitas hidupnya. Semuanya ditampilkan dalam layar Amoled berukuran 1,64 inci.
Baca berita lengkapnya di sini.
5.OTT Harus Segera Punya Regulasi
Pemerintah perlu segera menyiapkan regulasi khusus mengenai layanan over-the-top (OTT) agar gugatan yang dilakukan oleh RCTI tidak terulang kembali.
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan bahwa UU Penyiaran tidak mengatur mengenai siaran internet karena pada saat itu siaran masih bersifat broadcasting dan analog. Acara live disiarkan langsung dari televisi.
Baca berita lengkapnya di sini.
