Realisasi Investasi Startup di Asean Susut 13 Persen

Annisa Sulistyo Rini
Jumat, 21 Agustus 2020 | 15:30 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Startup teknologi di Asia Tenggara mendapatkan pendanaan yang lebih rendah pada tahun ini seiring dengan pandemi virus corona atau Covid-19 yang menghantam ekonomi global.

Walaupun mengalami penurunan, investasi startup di Asean masih mendingan jika dibandingkan dengan kawasan negara lain.

Dilansir Bloomberg, Jumat (21/8/2020), berdasarkan laporan perusahaan modal ventura asal Singapura Cento Ventures, perusahaan startup Asean mendapatkan investasi pendanaan senilai US$5,6 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Nilai itu turun 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara, jika dibandingkan dengan negara lain, India mengalami koreksi 16 persen yoy dan kawasan Eropa turun 21 persen.

Amerika Utara membukukan penurunan 8 persen pada periode yang sama. Adapun, laporan yang dirilis tersebut mencakup hampir 3.500 kesepakatan kerja sama dan berdasarkan pengumuman publik serta keterbukaan komunitas dari korporasi dan investor.

"Semua hal telah dipertimbangkan, Asean secara mengejutkan masih dalam kondisi yang baik," kata Dmitry Levit, seorang partner di Centro Ventures.

Pandemi Covid-19 menjadi hambatan dalam kesepakatan kerja sama secara global, tetapi para investor tetap melanjutkan pendanaan startup yang sedang berkembang di sektor yang mendapatkan manfaat dari kegiatan online.

Di Asean, pendanaan yang bernilai antara US$10 juta dan US$50 juta, atau disebut dengan Pendanaan Seri B dan C, mencatatkan total senilai US$1,2 miliar pada semester I/2020, naik sekitar 25 persen yoy.

"Pertumbuhan pendanaan senilai US$10-US$50 juta dan perkembangan perusahaan US$100 juta sepertinya menjadi yang paling kuat di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir," kata Levit.

Raksasa aplikasi transportasi online Asean Gojek telah mendapatkan pendanaan senilai US$1,2 miliar pada Maret.

Pada Mei, startup Singapura Ninja Van mendapatkan US$279 juta. Ninja Van ikut bergabung dalam kelompok perusahaan yang mendapatkan pendanaan signifikan pada tahun ini, termasuk marketplace online asal Indonesia GudangAda dengan kesepakatan senilai US$25,4 juta.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper