Huawei Gelar Program Sertifikasi Untuk Ekosistem SDM TIK di Asia Pasifik

Akbar Evandio
Jumat, 7 Agustus 2020 | 14:01 WIB
Logo Huawei Technologies Co. berada di atas gedung perkantoran di Dongguan, China, Kamis (23/5/2019). Bloomberg/Qilai Shen
Logo Huawei Technologies Co. berada di atas gedung perkantoran di Dongguan, China, Kamis (23/5/2019). Bloomberg/Qilai Shen
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Huawei mengumumkan penyelenggaraan program sertifikasi terbaru untuk mengembangkan ekosistem sumber daya manusia (SDM) di bidang TIK yang komprehensif guna membuka jalan menuju transformasi digital berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik.

Chief Digital Officer and Executive Consultant of Huawei Asia Pacific, Michael Macdonald menjelaskan bahwa teknologi telah berkembang jauh dalam satu dekade terakhir dan dunia telah menyaksikan beragam terobosan. Menurutnya, keterampilan dasar saja tidak lagi cukup sehingga dibutuhkan pengembangan untuk bisa mengimbangi kebutuhan pasar.

"Landasan industri TIK yang sekarang terdiri atas komputasi awan, maha data, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI). Ketika perusahaan-perusahaan mendefinisi ulang persyaratan kerja, lanskap TIK baru ini akan membuat kita kekurangan sekitar 5 juta professional,” ungkapnya lewat rilis resminya, Jumat, (7/8).

Adapun dia menjelaskan bahwa perusahaan bermaksud mengembangkan 2 juta profesional TIK secara global selama lima tahun ke depan untuk mengimbangi tingginya permintaan terhadap pekerja terampil.

“Pada tahun 2020, kami akan membangun lebih dari 200 Huawei ICT Academy dan melatih 10.000 sertifikasi ICT di wilayah Asia Pasifik. Ekosistem SDM TIK adalah strategi jangka panjang Huawei dan kami akan bekerja dengan universitas dan mitra HALP lokal untuk membantu siswa dan praktisi TIK menjadi lebih kompetitif dalam karier mereka,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan bahwa dengan membangun ekosistem SDM TIK lengkap yang dapat membantu mempertahankan pertumbuhan rantai industri yang berkelanjutan.

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, kurangnya tenaga kerja sangat terampil telah menjadi keprihatinan yang berkembang di negara-negara di dunia, termasuk Asia Pasifik yang merupakan salah satu kawasan dengan perkembangan sektor TIK paling cepat.

“Sehubungan penggunaan teknologi canggih seperti AI dan 5G semakin luas, kawasan ini perlu bekerja dengan berbagai sektor untuk menetapkan standar yang secara efisien menghubungkan SDM dengan beragam peluang di era digital,” ujarnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, dia menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun ekosistem SDM untuk mendukung transfer karyawan yang memenuhi syarat ke industri TIK, yang sejalan dengan strategi pengembangan SDM-nya.

“Ekosistem ini terdiri atas tiga inisiatif: Huawei Certification, Huawei Academy dan Huawei ICT Competition,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa Huawei Certification merupakan standar sistem SDM yang mencakup 100 ujian sertifikasi dan 22 bidang teknis, yang telah mensertifikasi lebih dari 260.000 siswa dan karyawan TIK, termasuk 19.000 di Asia Pasifik.

“Diluncurkan pada 2013, Huawei ICT Academy telah melibatkan lebih dari 900 institusi pendidikan tinggi yang menawarkan kursus dan pelatihan TIK kepada lebih dari 45.000 siswa setiap tahun. Hingga saat ini, Huawei telah mendirikan 103 ICT Academy di wilayah Asia Pasifik. Adapun Huawei telah memulai Huawei Competition pada tahun 2015 guna mempromosikan pengembangan SDM melalui kontes berbasis pengetahuan internasional,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper