Bisnis.com, JAKARTA - Ruangguru akan menyumbangkan seluruh pemasukan Skill Academy sebagai mitra platform digital dalam Program Kartu Prakerja kepada negara melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk membantu penanganan Covid-19.
Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru, Belva Devara mengatakan seluruh biaya yang selama ini dikeluarkan untuk Program Kartu Prakerja menjadi tanggungan Ruangguru, termasuk biaya produksi kelas pelatihan, tunjangan instruktur pelatihan, pembangunan infrastruktur daring yang memadai bagi peserta program, layanan konsumen, dan aspek kepentingan usaha lainnya.
“Hingga saat ini, Ruangguru belum menagihkan pembayaran apapun kepada pemerintah terkait Program Kartu Prakerja,” ungkapnya lewat rilis resminya, Selasa (4/8/2020).
Dia menjelaskan bahwa proses rekonsiliasi transaksi dengan Project Management Office (PMO) perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum memproses penagihan.
“Kemudian, Setelah pembayaran diterima dan dipotong oleh pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, seluruh pemasukan Skill Academy melalui Program Kartu Prakerja yang terjadi pada platform digital kami selama Gelombang 1 hingga Gelombang 3 akan disumbangkan kepada negara, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana,” ujarnya.
Belva pun menyebutkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat resmi kepada BNPB yang menjelaskan tentang iktikad tersebut.
Sekadar informasi, hingga saat ini tercatat 310.970 peserta yang memanfaatkan kelas pelatihan Skill Academy di Program Kartu Prakerja selama Gelombang 1 hingga Gelombang 3.
“Perlu diketahui bahwa selama berjalannya Program Kartu Prakerja, sejak awal dimulainya program hingga saat ini, Skill Academy sebagai mitra resmi platform digital juga menerapkan kebijakan komisi 0% kepada seluruh mitra lembaga pelatihan di platform digital Skill Academy, dengan tujuan mendukung ekosistem pelatihan di Indonesia,” ujarnya.
Belva pun mengklaim bahwa terdapat 37,1 persen responden yang sudah bisa memperoleh penghasilan tambahan atau pekerjaan baru dalam kurun 1 bulan pasca menyelesaikan pelatihan di Skill Academy.
Untuk diketahui, mayoritas peserta sebanyak 59,3 persen adalah penganggur atau pekerja yang baru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).