Interaksi Jarak Jauh Jadi Tantangan dalam Proses Pendanaan Startup

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 27 Juli 2020 | 09:01 WIB
Ilustrasi startup. Istimewa
Ilustrasi startup. Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Proses pendanaan perusahaan rintisan atau startup terganjal pandemi virus corona atau Covid-19.

Pembatasan sosial yang diterapkan untuk menekan angka penyebaran memaksa perusahaan rintisan dan perusahaan modal ventura harus melakukan interaksi dari jarak jauh.

Managing Director, Sequoia Capital (India), Abheek Anand mengatakan bahwa sebagai salah satu perusahaan modal ventura global, Sequoia India terus berupaya agar pendanaan kepada perusahaan rintisan dapat terus berjalan sehingga mereka dapat beroperasi.

Salah satu cara yang ditempuh dalam menjalankan proses bisnis adalah dengan menggunakan teknologi, mulai dari berkomunikasi dengan pendiri perusahaan rintisan hingga uji coba produk.

“Kami beroperasi dalam ritme yang berbeda dari sebelumnya tetapi tidak masalah. Kami terus menjadi produktif dan bertemu dengan sebanyak mungkin pendiri. Pesan kami kepada semua pendiri Indonesia adalah bahwa kami hanya berjarak satu email, jadi jangan ragu untuk menghubungi kami,” kata Anand kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Anand mengungkapkan meskipun terbilang baru, namun pasar Indonesia telah berubah dengan sangat cepat. Secara historis, Sequoia India telah berinvestasi di banyak perusahaan tahap awal di Indonesia.

Dia juga melihat bahwa saat ini makin banyak startup yang berhasil mencapai skala awal. Pihaknya pun ingin berkomitmen untuk terus membangun kerja sama dengan perusahaan rintisan di tahap awal maupun tahap lanjutan.

Adapun mengenai pandemi Covid-19 yang menerpa industri ekonomi kreatif – termasuk startup – Anand memprediksi bahwa akan banyak perusahaan rintisan di Indonesia yang bertahan dan mencari peluang bisnis yang besar di tengah pandemi ini.

“Kami sangat senang mencari kemitraan dengan pendiri perusahaan yang terdorong untuk membuat terobosan di dunia dengan ide-ide mereka - terlepas dari tahap dan kondisi pasar,” kata Anand.

Sebelumnya, Sequoia berhasil menghimpun dana dengan total nilai US$1,35 miliar (Rp 19,65 triliun) dari Sequoia’s Limited Partners.

Dana tersebut rencananya akan disalurkan ke sejumlah perusahaan rintisan di India dan Asia Tenggara, dalam dua bagian yaitu dana ventura senilai US$525 juta (Rp7,64 triliun) dan dana tahap lanjutan senilai US$825 juta (Rp12,01 triliun).

Dana ventura adalah pendanaan yang diletakan kepada pemodal ventura, misal Sequoia India, untuk disalurkan kepada perusahaan rintisan yang umumnya masih dalam tahap awal.

Sementara itu, dana tahap lanjutan disalurkan oleh investor/perusahaan pemodal ventura kepada perusahaan rintisan yang sudah mapan. Biasanya pendanaan lanjutan ini masuk ke dalam kategori pendanaan tahap serie A ke atas.

Sequoia menilai wilayah India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sedang mengalami transformasi teknologi yang sangat cepat. Ekosistem perusahaan rintisan di India dan Asia Tenggara berkembang sangat jauh dalam beberapa tahun terakhir.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper