Bisnis.com, JAKARTA - Twitter Inc. berencana mengubah skema berbagi data dengan developer pihak ketiga sebagai langkah perluasan program lisensi data mereka.
Dilansir Bloomberg, Jumat (17/1/2020), strategi baru ini telah disusun sebelum adanya insiden peretasan yang masif pada Rabu lalu.
Perusahaan platform sosial media ini telah menawarkan tiga versi application programming interface (API) sejak lama, yang memperbolehkan developer luar untuk mengakses tweet masyarakat dalam jumlah besar untuk tujuan seperti penelitian atau layanan konsumen.
Twitter berencana membuat lebih banyak versi gratis dan berbayar untuk penawaran berbagi data sebagai salah satu upaya untuk menarik lebih banyak konsumen, termasuk spesial set API untuk para peneliti, demikian pernyataan resmi perusahaan pada Kamis (16/7/2020).
Versi standard API yang telah diperbarui, yang gratis untuk semua developer, pada awalnya direncanakan meluncur kemarin dengan data baru dari beberapa fitur Twitter, seperti hasil polling dan percakapan yang dirangkai atau thread.
Namun, rencana itu urung dilaksanakan dan ditunda sampai minggu depan setelah pada Rabu lalu terjadi kebocoran keamanan, di mana para hacker mencuri banyak akun populer, termasuk milik Mantan Presiden AS Barack Obama dan CEO Tesla Inc. Elon Musk.
Twitter pun menonaktifkan akun-akun terverifikasi tersebut pada hari yang sama seiring dengan proses investigasi terhadap kebocoran sistem keamanan tersebut.
Pihak Twitter menyatakan investigasi ini menargetkan beberapa karyawan yang memiliki akses ke kontrol internal platform, yang diduga memberikan jalan ke hacker untuk mengambil alih akun para tokoh terkenal.