Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Riset Siber Indonesia, Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) melihat platform media sosial, Twitter tengah mengalami masalah keamanan terkait kerentanan perangkat lunak atau zero day exploit.
Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC, Pratama Persadha mengungkapkan ini setelah melihat fenomena publik global di Twitter yang dibuat terkejut saat akun ternama seperti Bill Gates, Barrack Obama, Jeff Bezos dan Elon Musk melalui akun mereka melakukan twit yang kurang lebih sama. Pasalnya, semuanya mentwit untuk mengirimkan sejumlah nominal bitcoin dan berjanji akan mengirimkan balik dua kali lipat.
Menurutnya, peristiwa ini sangat berbahaya dan mungkin bisa disebut sebagai zero day exploit bagi Twitter. Karena celah keamanan yang dimanfaatkan peretas berdampak cukup massif dan sangat berbahaya.
“Dilihat dari twitnya, peretasnya satu pihak, kemungkinan besar ada celah keamanan yang dieksploitasi oleh peretas. Bisa dari aplikasi pihak ketiga atau lainnya. Artinya bila celah keamanan ini disebar luaskan, korbannya nanti bisa bertambah dan di Indonesia juga bisa terkena dampaknya,” jelasnya lewat rilisnya, Kamis, (16/7).
Dia mengatakan bahwa kejadian ini ternyata banyak dialami oleh akun-akun ternama dengan profil Twitter sudah verified atau memiliki centang warna biru. Tidak hanya akun-akun ternama, berbagai akun mata uang crypto juga mengalami hal serupa.
Tindakan yang dilakukan oleh Twitter saat ini adalah melakukan langkah cepat dengan menonaktifkan fungsi twit atau menuliskan postingan pada akun verified.
Pratama menyarankan bahwa bagi akun ternama yang khawatir mengalami hal serupa, bisa mengaktifkan two authentication lewat SMS di bagian pengaturan atau setting. Menurutnya, walaupun langkah tersebut ini belum tentu bisa mengatasi eksploitasi celah keamanan pada sistem Twitter, tetapi dapat menjadi langkah pengamanan yang bisa dilakukan.
“Asumsi terburuknya adalah ada kemungkinan hacker sudah memiliki semua database akun Twitter, oleh karena itu sebaiknya segera ganti password Twitter saat ini juga,” imbuhnya.
Pria asal Cepu Jawa Tengah ini pun mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang percaya dengan cuitan yang meminta untuk mengirimkan bitcoin tersebut. Dia mengatakan beberapa akun memang sudah mengumumkan bahwa twit tersebut adalah penipuan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa telah banyak yang melakukan transfer.
“Publik tanah air tidak perlu khawatir berlebihan, namun juga harus waspada. Intinya ini adalah proses edukasi keamanan siber bagi kita semua. Pemilik bitcoin ini seharusnya lebih melek soal keamanan siber. Namun ternyata masih banyak yang terkecoh. Inilah pentingnya edukasi keamanan siber sejak dini.
Sepertinya sepele, namun soal keamanan siber memang harusnya menjadi budaya dan norma dalam kehidupan di era digital sekarang ini,” jelasnya.