Penetrasi Xiaomi di Pasar Earphone True Wireless Stereo di Indonesia

Rezha Hadyan
Kamis, 16 Juli 2020 | 19:13 WIB
Xiaomi rilis produk baru 8 Mei. Black Shark 3?/Instagram Xiaomi
Xiaomi rilis produk baru 8 Mei. Black Shark 3?/Instagram Xiaomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi sukses menjadi produsen penyuara telinga true wireless stereo (TWS) dengan pangsa pasar paling besar di Indonesia.

Hasil riset dari Canalys yang berjudul Smart Personal Audio Analysis menunjukkan bahwa pangsa pasar produk perangkat audio pintar pribadi itu tumbuh secara eksponensial di kawasan Asia Pasifik, salah satunya dibantu oleh kiprah produsen ponsel pintar seperti Xiaomi.

“Xiaomi menguasai pangsa pasar TWS di Indonesia hingga 44,2 persen diikuti kompetitor di peringkat berikutnya dengan pangsa pasar 23,9 persen,” demikian pernyataan resmi dari Xiaomi yang diterima oleh Bisnis pada Kamis (16/7/2020).

Adapun kompetitor yang dimaksud adalah Samsung di peringkat kedua disusul oleh Apple dengan pangsa pasar sebesar 6,8 persen. Selain di Indonesia, Xiaomi juga memimpin pangsa pasar TWS di Filipina sebesar 36,4%.

Menurut riset yang dilakukan pada Mei 2020 itu, negara-negara di Asia Tenggara menjadi prioritas bagi produsen smartphone karena pertumbuhan produk TWS pada kuartal pertama 2020 melesat dan melampaui kategori lain dari perangkat audio pintar pribadi lainnya seperti headphone nirkabel, earphone nirkabel dan TWS. Kuncinya adalah tawaran produk dengan rentang harga yang beragam mulai tingkat entry-level hingga high-end.

Untuk pasar Asia Pasifik, Canalys memperkirakan pengapalan produk audio pintar pribadi tumbuh hingga 61 persen year-on-year atau dibandingkan tahun sebelumnya hingga menyentuh angka 16 juta unit pada kuartal I 2020. Kontribusi sebesar 21,1 persen menjadikan kawasan Asia Pasifik menempati peringkat ketiga tiga untuk pasar global setelah Amerika Utara dan China.

Sepanjang tahun 2020, diramalkan oleh Canalys bahwa pengapalan perangkat audio pintar pribadi tumbuh hingga 23,6 persen di Asia Pasifik dengan produk TWS sebagai pendorong utama. Dari estimasi 76 juta unit perangkat yang dikapalkan, 44 persen akan disumbang oleh produk TWS.

Pencapaian ini selaras dengan strategi mesin ganda smartphone+AIoT yang diterapkan Xiaomi sejak tahun 2019. Pada laporan finansial kuartal I 2020, Xiaomi mencatatkan pertumbuhan 13,6 persen YoY pada tiga bulan pertama tahun 2020. Pendapatan dari segmen produk internet of things (IoT) dan gaya hidup tumbuh 7,8 persen di tengah masa sulit selama pandemi Covid-19.

“Sebagai pemimpin platform IoT dunia, jumlah perangkat IoT yang terkoneksi kecuali ponsel pintar dan laptop ke platform Xiaomi tumbuh menjadi 252 juta unit per 31 Maret 2020 atau tumbuh 42,6 persen YoY,” tulis Xiaomi dalam pernyataan resminya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper