Bisnis.com, BANDUNG — PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. diyakini mendapat sejumlah keuntungan yang membuat bisnis perseroan melesat usai membuka blokir atas Netflix.
Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan bahwa pembukaan pemblokiran Netflx oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) akan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Dengan 162 juta basis pelanggan mobile dan 7,3 juta pelanggan fixbroadband yang dimiliki Telkom, akan membuat penetrasi Netflix di Tanah Air makin mulus.
Sementara itu, Telkom berpeluang memperkaya konten tayangan mereka yang berujung pada peningkatan kepuasan pelanggan tetap dan penambahan pelanggan baru.
“Di samping itu kami juga percaya pertumbuhan bisnis enterprise Telkom akan meningkat karena server colocation, penghematan biaya dari bandwidth, dan penambahan jumlah pelanggan IndiHome seiring dengan bergabungnya Netflix,” kata Etta kepada Bisnis, Rabu (8/7/2020).
Dia menambahkan bahwa kebijakan yang dilakukan Telkom juga membuka peluang Telkom untuk mengembangkan produk baru, misalnya, paket keluarga.
Selain itu, Telkom juga berpeluang membuka produk bundel internet tetap/bergerak dengan layanan Netflix. Saat ini ini harga berlangganan Netflix berkisar Rp49.000—Rp169.000 per bulan untuk mobile hingga 4 screen 4K.
Dengan dibukanya pemblokiran, memungkinkan bagi Telkom untuk membundel layanan mereka dengan Netflix sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih murah dibandingkan dengan harus dibeli secara terpisah.
“Sekarang IndiHome menjual streamingmix sekitar Rp320.000 per bulan dengan kecepatan 10 Mbps dan 92 kanal TV dan ke depan memungkinkan untuk dimodifikasi dengan layanan Netflix,” kata Etta.
Adapun, manfaat lainnya adalah layanan Telkom yang makin kompetitif dan lonjakan lalu lintas data seiring dengan tingkat konsumsi tayangan Netflix yang cukup besar oleh masyarakat Indonesia.