Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan penyedia solusi teknologi, informatika, dan komunikasi (TIK), Huawei menegaskan komitmennya untuk memulihkan kondisi dan pertumbuhan ekonomi Tanah Air di era normal baru melalui solusi TIK terdepan yang dikembangkannya.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, mengatakan bahwa teknologi dan konektivitas terbukti sangat vital perannya dalam mendukung transformasi dari luring ke daring selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.
“Selama 20 tahun hadir dan berkiprah di Indonesia, Huawei yakin bahwa pembangunan ekosistem infrastruktur TIK Indonesia yang tangguh, seperti 5G, IoT, Fibre Network, Cloud, dan AI, akan mampu mendukung percepatan ekonomi digital Indonesia, menuju Indonesia yang cerdas dan semakin terhubung,” jelasnya lewat rilis resminya, Jumat, (26/6/2020).
Sementara itu, Martin Xu, President of Global Government Affairs Huawei, menuturkan bahwa TIK memiliki kemampuan untuk membantu bisnis mengambil langkah-langkah yang lebih cepat dan lebih aman.
Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa TIK mampu mewujudkan terselenggaranya transaksi nontunai tanpa kontak yang sangat ideal untuk diadopsi karena dapat membendung penyebaran virus.
Selain itu , layanan digital juga dapat membantu kalangan UMKM untuk mampu memperluas jangkuan layanannya, menjadikan beragam layanan menjadi inklusif, dan bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan kompetensi SDM yang harus dirumahkan melalui pelatihan-pelatihan.
Baca Juga Telekomunikasi 'Bersih' vs Huawei |
---|
“Investasi pada infrastruktur digital menjadi langkah strategis dalam mempercepat transisi dari tradisional ke digital dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk menerapkannya," jelasnya.
Adapun, menurut Global Connectivity Index, dalam setiap US$1 yang diinvestasikan di bidang TIK, akan menghasilkan tambahan US$3 pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Keuntungan ini 6,7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di luar TIK. Selain itu, ekonomi digital akan tumbuh 2,5 kali lebih cepat dari ekonomi konvensional, bahkan dalam skala global.
Dalam agenda tersebut, hadir pula Kristiono, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) yang menyampaikan tiga saran kepada pemerintah. Pertama, agar pemerintah menggunakan momentum pandemi Covid-19 untuk membuat program prioritas nasional dan penguatan infrastruktur digital.
Kedua, dia meminta agar pemerintah mengharmonikan atau mengorkestrasikan para penyedia infrastruktur digital dari layer devices, layer network, hingga layer platform & apps & OTT.
Ketiga, Kristiono berharap pemerintah agar segera membentuk gugus tugas untuk mengkoordinasikan penguatan layer network, yang juga merupakan infrastruktur fisik pembentuk ruang siber Indonesia.