Bisnis.com, JAKARTA – Huawei meluncurkan Ascend Partner Program Asia Pasifik untuk mendukung negara-negara di Asia Pasifik dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), transfer pengetahuan, penerapan strategi untuk masuk ke pasar dan sumber-sumber daya strategis.
Program tersebut terdiri atas 3 sub-program, yakni; Independent Software Vendor AI Collaboration atau Kolaborasi AI Vendor Perangkat Lunak Independen; Institute of Higher Learning (IHL) AI Talent Cultivation atau Pengembangan SDM di Bidang AI di sektor Pendidikan Tinggi; dan Government AI Industry Development atau Pengembangan Industri AI di Sektor Pemerintahan.
Program Independent Software Vendor AI Collaboration menghadirkan beragam keunggulan dan manfaat yang dirancang secara khusus bagi ISV, inovator, dan sektor wirausaha, seperti pendanaan Non-Recurring Engineering (NREs), Cloud resource vouchers, alih pengetahuan melalui Ascend AI Community, Huawei HCIA-AI Certification exam-vouchers, bahkan mendukung untuk strategi Go-to-Market dan lain sebagainya.
Di bidang akademik, program Institute of Higher Learning (IHL) AI Talent Cultivation diharapkan dapat mendukung lembaga pendidikan tinggi untuk membangun disiplin keilmuan untuk AI, menjaring bibit-bibit unggul SDM di bidang AI, dan meningkatkan penelitian akademis di bidang AI yang berbasis pada dukungan teknologi Atlas AI Huawei full-stack.
"Di era baru AI, kemitraan strategis antara Universitas Nasional Singapura dan Huawei dalam penelitian dan pengembangan bakat akan memberikan dampak besar bagi masyarakat," ujar Wakil Direktur di Pusat Analisis Bisnis Universitas Nasional Singapura Huang Zhiyong dalam siaran persnya, Jumat (19/6/2020).
Bagi sektor pemerintahan, program ini menyediakan dukungan teknis dalam meningkatkan fasilitas inovasi AI bagi negara-negara di Kawasan Asia Pasifik dalam mendayagunakan teknologi Ascend. Huawei juga akan berbagi pengalaman dalam hal praktik terbaik untuk industri dan membantu dalam penerapan kebijakan standar industri AI.