Bisnis.com, JAKARTA - Dibukanya keran blokir dari platform layanan streaming, Netflix di Indonesia diprediksi akan mengerek kualitas dari layanan serupa.
Hal ini disampaikan oleh Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal. Menurutnya, langkah yang dipilih Telkom akan baik untuk ekosistem layanan streaming dalam negeri.
“Implikasinya [dibukanya Netflix] terhadap pasar digital kita akan [memberikan efek] baik, karena akan lebih banyak pemain dan pasar lebih efisien. Sebagaimana ada keterbukaan dari [sektor] migas, ada Sheel dan Petronas [sehingga] layanan pertamina makin baik, dan potensi sama bisa kita dapatkan dengan kehadiran Netflix terhadap layanan serupa,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa, (7/7).
Selain itu, dia mengatakan bahwa keberadaan Netflix yang telah formal di Indonesia akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Sudah formal keberadaan dari Netflix di Indonesia, dan pemerintah sudah merancang pajak, dimana netflix [merupakan] objek yang sudah diakui untuk membayar pajak, berarti langkah telkom adalah strategis karena kita ada potensi pendapatan [dari mereka], untuk netflix juga menguntungkan karena masuk dengan formal dan tidak sembunyi sembunyi seperti kemarin,” jelasnya.
Sembunyi-sembunyi yang dimaksud adalah bahwa Netflix, dia artikan sebagai layanan yang belum jelas atau abu-abu.
“Telkom [ini] sebagai organ perpanjangan pemerintah sebenarnya, pemerintah [sebelumnya] melihat [Netflix] masih abu-abu. Kemudian, mereka membuat rencana pajak bagi pelaku digital besar, seperti Netflix, Google, dan lain-lain di sisi yang lain mereka diakui secara formal dan keberadaan mereka lebih signifikan di Indonesia dan langkah yang dilakukan Telkom adalah pembuka tentunya, langkah berikutnya adalah formalisasi Netflix di ekosistem kita,” tutupnya