Bisnis.com, JAKARTA — Traveloka dikabarkan mengumpulkan pendanaan yang akan mendongkrak valuasinya hampir US$2,75 miliar, atau 17 persen lebih rendah ketika menerima pendanaan sebelumnya.
Dikutip Bloomberg, Selasa (7/7/2020), platform penyedia perjalanan daring terkemuka di Asia Tenggara ini tengah melakukan negosiasi lanjutan dengan sejumlah investor strategis misalnya Commercial Bank Pcl, FWD Group Ltd., GIC Pte., dan East Ventures. Pembicaraan itu setidaknya bakal mengamankan pendanaan hingga US$250 juta.
Berdasarkan sumber Bloomberg, pendanaan utama bakal memacu valuasi unikorn ini mencapai US$2,75 miliar, sedangkan penjualan kedua diprediksi mendongkrak valuasinya hingga US$2,4 miliar. Kendati demikian, sumber itu mengemukakan ketentuan pengumpulan dana masih bisa berubah.
Ketika berusaha dikonfirmasi, pihak Traveloka enggan berkomentar terkait laporan tersebut.
Traveloka yang juga merupakan unikorn Asia Tenggara ini merupakan salah satu perusahaan yang terdampak sangat dalam akibat pandemi Covid -19. Akibatnya, pendanaan bagi perusahaan berpeluang mengalami penurunan valuasi dibandingkan kondisi sebelum pandemi.
Perusahan ini mengalami penurunan bisnis yang tajam seiring dengan lockdown dan pemberlakuan larangan perjalanan akibat virus corona. Sejak wabah Covid-19 melanda, Traveloka tercatat memangkas sejumlah tenaga kerjanya termasuk sekitar 80 orang di Singapura pada April lalu.
Terlepas dari kondisi saat ini, sejumlah investor Traveloka mulai bertaruh pada pemulihan industri perjalanan yang ditunjukkan dengan mulai dibukanya negara-negara dan serangkaian efisiensi internal.