Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh Nokia dalam riset terbarunya pada Juni 2020, akses nirkabel tetap atau fixed wireless access (FWA) 5G merupakan daftar tindakan (use case) 5G yang paling diminati para pelanggan secara global.
Josh Aroner, Vice President of Communication Service Provider Marketing mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan penelitian ini sebelum pandemi Covid-19 merebak. Namun, dia mengklaim bahwa hasil penelitian masih valid dan dapat diterima.
Penelitian yang bekerja sama dengan Parks Associates ini dilakukan dengan metode survei terhadap 3,000 orang di negara United Kingdom (UK), United States (US) dan Korea Selatan.
Fokus penelitian ini sendiri adalah meneliti pemahaman dan permintaan pelanggan untuk layanan 5G dalam 6 daftar tindakan yang berbeda, di antaranya kendaraan otonom, teknologi video pengawasan dan imersif.
“FWA merupakan use case atraktif untuk 5G, khususnya dengan remote install, namun operator harus membuat keputusan berdasarkan informasi tentang bagaimana berinvestasi di dalamnya dan menentukan lokasi geografis yang tepat,” terangnya lewat rilis resminya yang dikutip Bisnis, Senin, (22/6).
Berdasarkan hasil penelitian itu, 76 persen dari total responden menyatakan FWA sebagai use case yang paling menarik secara keseluruhan, dengan 66 persen mengakui bahwa mereka akan berlangganan FWA 5G jika biayanya sama dengan layanan broadband yang digunakan saat ini dan memiliki kualitas jaringan yang sama atau lebih baik.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa terdapat peluang bagi operator seluler untuk berkompetisi dengan penyedia layanan broadband dengan menawarkan FWA ke rumah-rumah dan pelaku bisnis.
Saat ini, 41 persen responden hanya bisa menggunakan satu penyedia layanan broadband dan banyak responden yang mengeluhkan kurangnya pilihan yang mereka miliki.
Selain itu, kebutuhan pelanggan terhadap 5G di masa mendatang dicatatkan secara positif. Walaupun pengetahuan dan pemahaman pelanggan tentang 5G saat ini masih cukup rendah, tetapi setengah dari pelanggan mengaku memiliki pengetahuan tentang 5G, dan ketertarikan terhadap 5G meningkat dengan adanya edukasi.
Di mana laporan tersebut mencatatkan 80 persen dari responden yang memahami 5G mengakui bahwa 5G merupakan hal yang menarik, dibandingkan 23 persen yang tidak memahami 5G.
Lebih jauh lagi, lebih dari 50 persen pemilik smartphone mengatakan bahwa mereka memiliki keinginan mengganti operator seluler jika operator yang digunakan saat ini tidak menawarkan 5G dalam kurun 12 bulan mendatang.
Sementara itu, Menurut Aroner, video telah menjadi suatu hal mendasar bagi interaksi sosial saat ini dan 5G dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan video, sementara isolasi sosial dan kerja jarak jauh akan cenderung meningkatkan daya tarik terhadap aplikasi-aplikasi tertentu.
Tentunya, 90 persen responden menilai siaran video berkualitas tinggi yang tidak ada gangguan merupakan satu aspek 5G yang paling penting.
Sebagai tambahan, sebagian besar pelanggan mengakui bahwa use case video 5G atraktif, di mana 66 persen menilai video capture dan aplikasi streaming menarik, dan 69 persen menilai video detection dan alerting juga menarik.
Lebih dari satu pertiga pelanggan mengakui bahwa pengalaman Augmented Reality (AR) untuk remote commerce juga menarik, bahkan sebelum pandemi Covid-19 berlangsung. Kebutuhan dan ketertarikan meningkat dengan adanya social distancing