Facebook Investasi ke Gojek, Pemerintah Perlu Awasi Terkait Data

Rahmad Fauzan
Rabu, 3 Juni 2020 | 20:25 WIB
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai harus menyediakan platform keterbukaan informasi publik terkait dengan penawaran investasi oleh para investor terhadap objek bisnis berbasis data di Tanah Air sebagai langkah pengamanan data pribadi pengguna.

Hal tersebut disampaikan Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi K. Sutedja terkait dengan penanaman modal yang dilakukan Facebook dan PayPal ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek baru-baru ini. Dia menilai aksi korporasi itu perlu diawasi demi keamanan data pengguna.

"Bila hal tersebut diabaikan, ditambah dengan belum tersedianya perangkat Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, maka kebocoran data bisa saja terjadi," ujar Ardi kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).

Pasalnya, lanjut Ardi, informasi di dalam database yang menjadi objek investasi tersebut adalah data masyarakat, yang secara tidak langsung merupakan bagian dari pemangku kepentingan atau pemegang saham semu.

Menurutnya, kebocoran data adalah momok yang seharusnya ditakuti oleh perusahaan. Bukan saja dapat menunjukkan inkompetensi suatu perusahaan dalam mengamankan data sebagai aset strategis, tetapi juga berimbas kepada reputasi.

"Belum lagi nanti apabila terdapat UU Perlindungan Data, perusahaan yang mengalami kebocoran data bisa menghadapi ancaman pidana maupun denda hingga ratusan miliar. Belum lagi tuntutan-tuntutan perdata dari pihak-pihak yang dirugikan," sambungnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gojek mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana perseroan putaran terbaru.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan sumber daya perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia ini akan disinergikan dengan teknologi, pendekatan, dan fokus lokal yang dimiliki Gojek guna mendorong adopsi sistem pembayaran digital secara cepat sehingga mendatangkan manfaat bagi jutaan usaha dan orang di Indonesia serta Asia Tenggara.

"Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital,” jelasnya, Rabu (3/6/2020).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper