Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah terpaan pandemi COVID-19 saat ini, perusahaan perlu beradaptasi melalui tatanan sistem kerja dan operasional bisnis yang dapat dilakukan secara remote ataupun shifting. Oleh karena itu, dukungan sistem operasi dan infrastruktur ICT yang mumpuni menjadi faktor penting yang menentukan kredibilitas bisnisnya.
Sebab, di kondisi ini, berbagai sektor utama industri seperti telekomunikasi, perbankan, energi, logistik, kesehatan, dan pangan misalnya, merupakan sektor krusial yang dituntut bekerja ekstra dengan mengandalkan sistem layanan berbasis digital guna memenuhi tuntutan operasional bisnis, serta menyediakan pelayanan barang dan jasa di tengah kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, perusahaan perlu mengambil langkah konkret guna menjamin operasi layanan yang didukung oleh Data Center, Cloud dan sistem berbasis ICT-nya tetap berjalan optimal. Hal tersebut penting dilakukan mengingat faktor keamanan data dan kontinuitas bisnis perusahaan sangat ditentukan oleh dukungan infrastruktur ICT yang mumpuni.
Telkomsigma sebagai provider Data Center dan End-to-End ICT services di Indonesia, telah menyiapkan protokol dan juga strategi pencegahan terkait pandemi COVID-19. Selama pandemi berlangsung, seluruh Data Center Telkomsigma baik yang berada di Sentul, Serpong, dan Surabaya, memberlakukan sistem karantina secara shifting kepada tim yang bertugas dengan durasi onsite dan WFH masing-masing 7 hari secara bergantian guna menjaga keberlangsungan layanan kepada pelanggan.
Selain itu, untuk memastikan protokol kesiapan dan tindakan manajemen jika ditemukan kasus suspect COVID-19, Telkomsigma melakukan kegiatan Emergency Response (ER) Drill. Kegiatan yang melibatkan seluruh tim di 3 titik data center Telkomsigma ini ditujukan untuk melatih dan menguji efektivitas seluruh protokol penanganan COVID-19 di lingkungan Telkomsigma.
ER Drill dilakukan Telkomsigma dengan berbagai skenario, salah satu yang dilakukan adalah ketika terdapat temuan kasus visitor yang pingsan saat hendak registrasi ke area data center, sehingga diperlukan penanganan yang cepat dan terstruktur.
“Fokus kami saat ini adalah bagaimana kami dapat terus beroperasi secara “always on” dalam memberikan layanan ICT bagi industri. Melalui aktivasi business continuity plan, menyiapkan satgas khusus dan juga protokol pencegahan secara menyeluruh, menjadi salah satu upaya kami untuk menjaga komitmen layanan data center kami kepada pelanggan”, ujar Sihmirmo Adi, CEO Telkomsigma.
.jpg)
Protokol pencegahan penularan COVID-19 juga tidak luput diterapkan oleh karyawan, pelanggan dan tenant Telkomsigma tanpa terkecuali. Di seluruh Data Center dan lingkungan kerja Telkomsigma, setiap orang harus mengikuti prosedur dan protokol yang telah diterapkan.
Seperti halnya, melakukan daily monitoring terhadap kondisi kesehatan internal karyawan melalui tools berbasis Aplikasi health tracking, mengisi self declare travel form, mewajibkan penggunaan masker, penyemprotan disinfektan secara rutin, pengecekan suhu tubuh, serta dengan menetapkan akses keluar masuk satu pintu, menentukan protokol distribusi logistik, hingga regulasi keamanan ketat dalam operasional data center.
“Bagaimanapun situasi yang terjadi saat ini, komitmen SLA dan kelancaran operation delivery dari layanan ICT Telkomsigma merupakan prioritas utama kami. Karena itu, selama PSBB di tengah pandemi COVID-19 yang juga menjelang momen Lebaran kali ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh operasional data center Telkomsigma tetap normal”, tambahnya.
Selain gugus tugas pencegahan dan penanganan COVID-19, Telkomsigma juga menyiapkan satuan tugas dalam Posko Siaga Hari Raya Idul Fitri (RAFI). Tim Satgas RAFI disiapkan untuk melakukan monitoring dan standby 24x7, sehingga Telkomsigma selalu siap menjamin dan memastikan seluruh layanannya berjalan optimal.
