Bisnis.com, JAKARTA – Wabah corona telah membuat salah satu perusahaan rintisan (startup) asal Indonesia yakni Stoqo Teknologi Indonesia harus berhenti beroperasi.
Stoqo merupakan platform daring yang memasok bahan-bahan segar ke outlet makanan atau restoran. Adapun produk-produk segar yang dijual Antara lain seperti telur, beras, cabai, sayuran dan produk sembako lain.
“Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Stoqo telah berhenti beroperasi,” tulis Stoqo seperti dikutip dari laman resminya, Rabu (29/4/2020).
Dalam keterangannya di laman resminya, Stoqo menyebutkan sejak tahun 2017, mereka telah membangun platformnya untuk melayani dan memberdayakan UKM dalam bidang kuliner di Indonesia.
“Namun, situasi yang dipicu oleh pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan pendapatan secara drastis bagi kami,” tulis perusahaan tersebut.
Langkah Stoqo ini menegaskan bahwa wabah corona ini juga memukul berbagai sektor perusahaan rintisan. Sejauh ini, tekanan akibat wabah corona paling tampak terjadi di bidang pariwisata dan perjalanan.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (29/4/2020), Stoqo didirikan pada 2017 oleh mantan partner McKinsey & Co. yakni Aswin Andrison dan mantan pengembang perangkat lunak di Amazon.com Inc. yakni Angky William.
Pada 2019, startup ini tumbuh tujuh kali, melayani puluhan ribu outlet makanan di Jabodetabek. Stoqo disebut telah berhasil mendapatkan pendanaan dari sejumlah pihak, di antaranya Mitra Accel, Alpha JWC Ventures, Monk's Hill Ventures dan Insignia Ventures Partners.