Apple dan Google Tingkatkan Fitur Aplikasi Pelacak Virus Corona

Nirmala Aninda
Sabtu, 25 April 2020 | 16:57 WIB
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Apple dan Google telah berkolaborasi menciptakan cara bagi smartphone untuk memberi tahu Anda jika telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.

Pada pembaruan terkini, dipastikan bahwa Fase 1, peluncuran aplikasi di Google Play dan Apple Store akan tersedia dalam beberapa pekan ke depan. Fase 2, di mana sistem dimasukkan ke iOS dan Android tanpa perlu unduhan apa pun, akan menyusul kemudian.

Dilansir melalui Bloomberg, kedua perusahaan mengatakan bahwa sistem utama dari aplikasi ini, akan disusun dengan cara yang lebih acak dan data dari jaringan Bluetooth akan dienkripsi sehingga lebih sulit bagi peretas untuk membajak sistem.

Waktu yang terekam, jika terjadi pemaparan virus akan dikembalikan ke aplikasi otoritas kesehatan dan waktu perekaman dibatasi maksimal 30 menit. Pelacakan yang lebih lama dikhawatirkan membahayakan privasi pengguna.

Apple dan Google mengatakan mereka membuat perubahan ini setelah berdiskusi dengan pemerintah dan pengembang aplikasi kesehatan masyarakat.

"Teknologi ini telah dikritik karena berpotensi membagikan terlalu banyak informasi kesehatan pribadi, sementara Perancis telah meminta Apple untuk melonggarkan beberapa perlindungan privasi," seperti dikutip melalui Bloomberg, Sabtu (25/4/2020).

Sistem yang diluncurkan dua pekan lalu, akan menambahkan teknologi ke sistem operasi iOS dan Android yang memperingatkan pengguna jika mereka melakukan kontak dengan seseorang dengan Covid-19.

Perusahaan-perusahaan itu menyebutnya dengan 'Teknologi Pemberitahuan', sebuah istilah yang dianggap lebih akurat menggambarkan fungsionalitas.

Fase pertama akan diluncurkan secara publik pada pertengahan Mei setelah versi beta awal dari perangkat lunak dirilis ke pengembang pekan depan, sekitar 28 April.

Dalam beberapa bulan mendatang, teknologi akan tertanam lebih dalam ke sistem operasi Apple dan Google agar tidak terlalu bergantung pada aplikasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Ropesta Sitorus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper