Sektor Perjalanan Dihantam Corona, Begini Strategi Tiket.com Bertahan

Akbar Evandio
Senin, 13 April 2020 | 21:03 WIB
Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa memberikan penjelasan pada Business Update 2019 tiket.com di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa memberikan penjelasan pada Business Update 2019 tiket.com di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Platform layanan pemesanan tiket dalam jaringan (online), Tiket.com memiliki beberapa strategi untuk bertahan menghadapi wabah virus corona (COVID-19).

Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa memahami pariwisata merupakan salah satu industri yang paling terdampak. Dia menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengubah fokus bisnis dari yang biasanya berjualan menjadi customer handling.

“Jadi, mulai dari level direksi, level manajer, dan semua layer di tiket.com mengubah fokus ke arah customer care, baik dari segi project, technology development, dan salah satu yang menarik, ada 100 orang volunteer dari karyawan untuk bantu tim customer care karena peningkatan yang masuk ke customer care kami naik sangat signifikan,” ujarnya lewat konferensi video, Senin, (13/4/2020).

Peningkatan permintaan bantuan untuk refund dan reschedule yang mencapai 7-10 kali lipat dilayani oleh tim Customer Care dan hampir 100 orang volunteer. Untuk memastikan penggunanya bisa mendapatkan informasi terkini, tiket.com juga membuat sebuah laman khusus yang berisi update terkini terkait COVID-19.

"Per hari ini kami punya pending-an sudah minimal, hampir enggak ada. Sebagian besar keperluan konsumen kami sudah bisa dibantuin, tetapi memang ada beberapa yang masih nyangkut karena mungkin dari supplier atau back end office-nya," kata Gaery. 

Kemudian, mengenai layanan refund reschedule, Gaery mengungkapkan bahwa karena fokus kini berubah menjadi customer handling, pihaknya sudah memiliki fitur yang membantu konsumen melalui fitur Smart Refund & Smart Reschedule.

Melalui fitur ini, pelanggan tidak perlu telepon, email atau chat, tetapi cukup menggunakan fitur tersebut secara mandiri.

Gaery menyebutkan fitur ini juga sudah di perbarui informasinya sesuai dengan informasi terkini terkait prosedur dari partner Ticket.com karena prosedur refund dan reschedule masing-masing partner berbeda.

Gaery melanjutkan bahwa omset Tiket.com merosot jauh hingga 75 persen, tetapi dia mengatakan bahwa taat pada imbauan pemerintah adalah hal terbaik yang bisa dilakukan pada masa sekarang. 

"Kami sudah drop 75 persen dari segi penjualan. Namun, saya pribadi pasti bakal kaget kalau ada orang yang bepergian. Hal (pandemi) seperti ini kan temporary, lebih baik kita bersabar, tahan diri," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan strategi juga untuk masa mendatang usai pandemi ini berakhir. 

"Kami arahin, persiapan, mempersiapkan diri nanti setelah virus corona mereda karena kalau kami lihat dari China, begitu reda, orang-orang berbondong-bondong bergerak. Orang-orang yang tadinya punya kebutuhan pergi ke luar kota atau ke luar negeri yang mesti di-postpone akan mulai terbang, kami harus siap," ujarnya.

Sementara, dari segi produk tidak akan ada perubahan. Hanya saja, proyeknya akan jadi lebih banyak, misalnya product development, teknologi, dan proyek-proyek baru.

"Landscape travel akan berbeda, akan lebih banyak berfokus pada health. Ada banyak banget hotel dan maskapai, terutama yang akan kasih harga yang cukup bagus, untuk penerbangan pada akhir tahun," tuturnya.

Cara ini dinilai akan dapat membantu supplier, baik maskapai atau hotel untuk dapat pulih lebih cepat. Selain itu, rencananya akan ada pula launching Tiket.com 4.0 dan fitur baru tiket to do yang sedang dalam masa persiapan. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper