Bisnis.com, JAKARTA – Nilai valuasi Apple Inc mengalami penurunan menjadi di bawah US$1 triliun lantaran tertekan oleh wabah corona yang menyebar di seluruh dunia.
Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs tersebut mengalami penurunan valuasi menjadi US$960 miliar saat pembukaan perdagangan di New York, Amerika Serikat pada awal pekan ini.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/3/2020). kekhawatiran wabah corona yang melanda sebagian besar dunia, dikhawatirkan mengganggu rantai pasok produk buatan Apple. Adapun sepanjang tahun ini nilai saham Apple telah terkoreksi hingga 25 persen.
Di sisi lain, di tengah tekanan yang dialami oleh Apple akibat wabah corona, perusahaan tersebut dikabarkan bakal kembali membuka gerainya pada April 2020. Kabar tersebut diperoleh dari memo Senior Vice President Apple Deirdre O’Brien yang disebarkan kepada karyawannya.
“Untuk semua toko ritel kami di luar daratan China, kami akan membuka kembali toko-toko kami secara perlahan. Pada saat ini, kami sedang memperhitungkan beberapa toko mungkin dapat kembali membuka pada paruh pertama bulan April, meskipun tergantung pada kondisi di daerah masing-masing,” ujar O’Brien, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/3/2020).
Seperti diketahui, Apple menutup 458 gerainya di luar China Daratan, Hong Kong, dan Taiwan pada awal bulan ini. Langkah itu dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk mengurangi penyebaran virus corona.