Wah, Investasi Kelas Kakap Masuk Ke Gojek!

Akbar Evandio
Kamis, 19 Maret 2020 | 13:24 WIB
Pengemudi Ojek Online membeli pesanan makanan yang diorder dari aplikasi di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi Ojek Online membeli pesanan makanan yang diorder dari aplikasi di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan raksasa asal Indonesia yakni Gojek berhasil mendapatkan pendanaan baru senilai US$1,2 miliar. Pendanaan ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun ini di tengah sentimen negatif akibat pandemi corona.

Pendanaan kepada Gojek ini menjadi anomali tersendiri. Pasalnya, wabah corona yang berdampak  pada ketidakpastian ekonomi membuat para investor memilih untuk menunda investasinya.

Di sisi lain, saat ini muncul keraguan di tingkat investor untuk berinvestasi di perusahaan teknologi. Fenomena itu berkaca pada kegagalan investasi Softbank Group di WeWork dan Oyo.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/3/2020) putaran pendanaan yang dirampungkan pada akhir pekan lalu tersebut membuat Gojek atau PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini berhasil meraup pendanaan serie F senilai US$3 miliar.

“Kami tidak berhenti di sini saja. Sebab kami masih melihat adanya permintaan yang kuat di antara investor untuk bermitra dengan kami. Ada sejumlah komunikasi strategis lanjutan yang menarik dan akan segera kami umumkan ke Anda,” ujar  Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi kepada karyawannya dalam memo internal, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/3/2020).

Gojek menyebutkan pendanaan itu akan membantu perusahaan terus berkembang di tengah tekanan global maupun domestik di Indonesia akibat wabah corona.

Salah satu isu yang berkembang, pendanaan Gojek tersebut diperoleh dari Amazon.com Inc, yang baru-baru ini menyatakan minatnya berinvestasi di perusahaan itu. Namun Gojek tidak menampilkan secara lengkap profil investor yang menanamkan dana jumbo itu.

Adapun, perolehan pendanaan Gojek ini melampaui yang diperoleh pesaingnya yakni Grab Inc. dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan TIS Inc pada Februari lalu. Kala itu Grab hanya mampu meraup US$850 juta.

Pendanaan yang diperoleh Gojek ini akan makin memantapkan posisinya untuk bersaing melawan Grab di Asia Tenggara. Meskipun baru-baru ini keduanya dirumorkan akan melakukan merger.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper