Bisnis.com, JAKARTA - Operator telekomunikasi dinilai perlu melakukan transformasi organisasi dan digital agar lebih lincah menghadapi gempuran disrupsi teknologi.
Penyederhanaan organisasi perusahaan yang bertumpu pada keterbukaan terhadap budaya dan inovasi digital wajib dilakukan demi menjamin layanan yang prima dan kepuasan pelanggan.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan disrupsi teknologi mengancam keberlangsungan operator telekomunikasi.
Menurutnya, bisnis legacy seperti voice dan SMS tidak lagi bisa diandalkan dan mulai tergantikan oleh layanan teknologi digital baru over-the-top (OTT).
Ke depan, dia mengatakan disrupsi teknologi akan mengubah banyak hal, mulai dari bisnis, kompetisi, adopsi dan inovasi teknologi, hingga perubahan organisasi.
“Supaya tetap bertahan dan bertumbuh, operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi yang bertumpu pada tiga aspek, yakni merumuskan kembali visi dan kepemimpinan, inovasi dan adopsi teknologi baru, serta transformasi organisasi dan budaya digital,” ujarnya.
Baca Juga Pelanggan Operator Seluler Makin Loyal |
---|
Senada dengannya, Pengamat Telekomunikasi Nonot Harsono mengungkapkan bahwa transformasi digital bagi operator telekomunikasi lebih dari sekadar menjalankan bisnis dengan teknologi digital karena memerlukan adaptasi proses, sistem, dan budaya organisasi.
Menurutnya, operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi bisnis inti agar menjadi rekan kepercayaan (trusted-partner) dalam ekosistem digital.
“Transformasi operator telekomunikasi harus dimulai dengan perubahan mindset [pola pikir], transformasi dari layanan konvensional menjadi solusi digital, serta efisiensi organisasi yang berfokus menjawab kebutuhan pelanggan secara spesifik, dan bertindak secara lebih cepat,” ungkapnya.
Baca Juga 2G Makin Ditinggal |
---|
Menurut Heru, disrupsi mendorong semakin tingginya adopsi digital di seluruh segmen pelanggan.
Disrupsi dapat menjadi ancaman yang cukup berat, tetapi juga membuka peluang bagi operator telekomunikasi untuk mempercepat transformasinya yang berfokus pada penyediaan layanan digital bagi konsumen dan pelaku bisnis.
Kendati demikian, jelasnya, transformasi tersebut sangat bergantung pada kemampuan operator telekomunikasi dalam merespon perubahan.
“Perusahaan telekomunikasi harus lebih fokus menyediakan layanan-layanan yang simple dan mudah digunakan memanfaatkan teknologi digital,” tegasnya.