Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan telah melakukan pengawasan ketat terhadap uji coba 5G menggunakan frekuensi 3,5 GHz yang dilakukan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) pada November 2019.
Uji coba 5G menggunakan frekuensi 3,5 GHz tersebut tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.
Kepala Subdirektorat Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Adis Alifiawan menyatakan bahwa hasil uji coba 5G di Batam berjalan lancar, tidak ada satu pun layanan perbankan seperti mesin ATM maupun saluran telekomunikasi satelit yang mengalami gangguan.
Kelancaran uji coba juga tidak terlepas dari pengawasan ketat yang dilakukan oleh Kemenkominfo selama acara uji coba digelar. Adapun Kemenkominfo menyetel power perangkat 5G dengan sangat kecil, yaitu di bawah 1 watt.
Pemasangan BTS juga menghadap ke arah tembok beton yang yang paling tebal di gedung tempat uji coba berlangsung. Tujuannya, untuk meredam sinyal agar praktik uji coba tidak mengganggu layanan sekitar.
“Kami kan telah kasih izin untuk uji coba di 3,5 GHz, jangan sampai yang uji coba mengganggu pemain yang ada dan berizin. Kami beri catatan, kalau uji coba dan mengganggu, matikan,” kata Adis kepada Bisnis, Minggu (12/1/2020).
Sebagai catatan, ada kekhawatiran bahwa pemanfaatan secara bersama frekuensi 3,5 GHz untuk satelit dan 5G akan menyebabkan gangguan atau interferensi terhadap sejumlah layanan telekomunikasi satelit seperti telekomunikasi, siaran televisi, dan perbankan.
Oleh sebab itu, belum pernah ada operator seluler di Indonesia yang menggelar uji coba dengan menggunakan frekuensi tersebut.
Adapun mengenai perizinan uji coba 5G dengan frekuensi 3,5 GHz yang diberikan kepada Telkomsel, Adis mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan situasi dalam ruangan (indoor) yang memungkinkan, terlebih dengan pengawasan ketat yang diberikan.
Dengan keberhasilan uji coba tersebut, tidak menutup kemungkinan akan makin banyak operator yang melakukan uji coba dengan menggunakan frekuensi tengah.