Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartrfren Telecom Tbk. memasang target agresif untuk pertumbuhan jumlah pelanggan pada 2020, dengan mengandalkan produk unggulan dan penggelaran jaringan.
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa dalam 2 tahun terakhir, Smartfren selalu mencatatkan pertumbuhan pelanggan sebesar dua kali lipat.
Dia berharap pada 2020 pertumbuhan jumlah pelanggan dua kali lipat tetap dapat dipertahankan. Jika hal tersebut tercapai, maka perkiraan jumlah pelanggan Smartfren pada 2020 di atas 40 juta pelanggan.
Pada 2017 jumlah pelanggan Smartfren sekitar 6 juta pelanggan. Angka tersebut bertambah pada 2018 menjadi 12 juta pelanggan. Rencananya, hingga akhir 2019, jumlah pelanggan Smartfren dapat menyentuh angka 25 juta. Adapun hingga kuartal III/2019, Smartfren mengklaim telah memiliki 21 juta pelanggan.
Djoko mengaku beruntung, Smartfen dapat mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan yang signifikan di tengah kondisi industri telekomunikasi yang tertekan, dan sulit dalam menambah jumlah pelanggan.
“Saya berharap tahun depan masih dua kali lipat. Jadi strike tiga kali berturut-turut,” kata Djoko di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Djoko mengatakan dalam mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan perseroan masih akan mengandalkan produk yang berkualitas. Dia mengklaim bahwa produk 4G unlimited Smartfren belum dapat tertandingi oleh produk manapun.
Kedua, pertumbuhan juga didorong oleh jaringan 4G yang dimiliki. Smartfren yang hanya menggelar jaringan 4G memiliki nilai tambah karena kualitas jaringan pelanggan tidak akan turun kelas ke 3G atau 2G.
Kemudian faktor lain yang mendorong pertumbuhan adalah harga layanan murah dengan Rp2.000/GB.
“Terakhir adalah promosi WoW yang diundi tiap bulan dengan hadiah rumah dan mobil. Itu akan menambah loyalitas pelanggan karena mereka sayang dengan poin yang terkumpul jika pindah,” kata Djoko.
Kerja sama yang terjalin antara Smartfren dengan Apple dalam hal pemanfaatan embedded SIM (eSIM), kata Djoko, juga akan mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan.
Dia memperkirakan tahun depan jumlah pelanggan pengguna eSIM akan bertambah hingga menjadi 200.000 pelanggan. Adapun saat ini dari total 400.000 pelanggan Smartfren yang menggunakan iPhone, hanya 5.000 pelanggan yang terhubung dengan eSIM.
Dia mengatakan meski secara jumlah tidak besar, karakteristik pengguna iPhone yang mayoritas kalangan menengah ke atas, termasuk dalam kategori pelanggan yang haus data. Djoko mengatakan ARPU yang diperoleh dari pengguna iPhone diatas Rp100.000/ bulan.
"Masa ponsel Rp20 juta hanya dapet sinyal 2G atau 3G. Kami menyediakan jaringan 4G paling luas di Indonesia. Tapi paket datanya harganya paling murah di dunia," pungkas Djoko.
Selain mengincar pertumbuhan pelanggan, rencananya tahun depan Smartfren juga akan menambah menambah 6.000 Base Tranceiver Station (BTS) 4G, yang difokuskan untuk peningkatan kapasitas jaringan di sejumlah tempat yang mulai padat.
Smartfren akan mennggunakan sekitara 4.000 BTS untuk peningkatan jaringan dan 2.000 BTS sisanya akan digunakan untuk ekspansi jaringan ke wilayah Timur Indonesia.
Djoko mengatakan dalam berekspansi ke wilayah timur Smartfren berencana memanfaatkan Palapa Ring Timur, untuk menjangkau sejumlah daerah seperti Kupang dan Labuan Bajo.
“Di timur nambah sekitar 2.000 BTS. Daerah Barat sudah ada cukup merata. Sumatera ada perlu penambahan BTS, di Jawa juga lebih pada kapasitas,” kata Djoko.
Djoko berharap dengan perluasan jaringan di Timur dan peningkatan kapasitas jaringan di Jawa dan Sumatera, mampu mendongkrak pertumbuhan jumlah pelanggan pada 2020 nanti.