Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler meyakini bahwa pertumbuhan laju lalu lintas data pada 2020 bakal lebih tinggi dibandingkan dengan 2019, didorong oleh pertumbuhan teknologi dan utilisasi internet yang makin baik oleh masyarakat.
Wakil Direktur PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah memperkirakan pertumbuhan lalu lintas data pada tahun depan masih akan melesat tajam.
Dia berpendapat bahwa munculnya teknologi baru seperti gawai akan mendorong tingkat konsumsi data oleh pelanggan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini.
Di samping itu, lanjutnya, besar konsumsi data pelanggan tahun depan juga akan dipengaruhi oleh aplikasi-aplikasi berbasis video dan jaringan yang disediakan oleh operator.
“Lihat saja gawai sekarang kameranya makin bagus, ada 48 Megapixel, itu kan kalau mengirim gambar kuota datanya besar,” kata Danny kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Danny berharap pertumbuhan lalu lintas data tahun depan diiringi dengan pertumbuhan daya beli masyarakat, sehingga operator mendapat untung yang lebih besar dari penjualan layanan data.
Senada, Plt. Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan lalu lintas data tahun depat masih melesat. Pertumbuhan lalu lintas data akan mendongkrak pendapatan operator dari layanan data.
Menurutnya, peningkatan trafik lalu lintas data tahun depan disebabkan berbagai faktor seperti cakupan jaringan operator yang makin luas, meningkatnya kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan data hingga perubahan perilaku masyarakat yang lebih sering menggunakan layanan berbasis data untuk berkomunikasi dibandingkan dengan layanan percakapan atau SMS.
“Akses streaming layanan video juga masih akan menjadi kontributor utama terhadap trafik layanan data,” kata Darmayusa.
TANGKAP PELUANG
Sementara itu, dalam mendorong lalu lintas data video, salah satu langkah yang ditempuh PT Indosat Tbk. adalah menjalin kerja sama dengan Snap Inc. (Snapchat).
Head of Mobile Financial Service Indosat Hendry Syaputra mengatakan bahwa tahun depan Snap Inc. akan melakukan ekspansi ke Indonesia. Indosat ingin menangkap peluang tersebut dengan menjadi operator pertama yang bekerja sama dengan Snapchat.
Dia mengatakan saat ini jumlah pelanggan Indosat yang mengakses Snapchat sekitar 2 juta pelanggan. Angka tersebut diprediksi tumbuh signifikan pada 2020.
Dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, kata Hendry, perseroan akan mencari dan menggandeng aplikasi berbasis video lainnya. Kolaborasi dengan mitra berbasis video tidak berhenti di Snap Inc.
Hendry menuturkan sebelum Snap Inc, Indosat juga telah menjalin kerja sama dengan mitra lain yang bergerak di sektor video, musik, dan lain sebagainya. Hendry berpendapat bahwa video masih akan mendominasi lalu lintas data di Indosat pada 2020.
“Ke depan video dan musik akan menjadi daya tarik ke depannya. Indosat sudah mulai fokus di situ sejak beberapa bulan terakhir, dan tahun depan akan kami terus perkuat kerja sama dengan mitra video dan musik baik internasional maupun lokal,” kata Hendry.
Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Ritesh Kumar Singh mengatakan bahwa kerja sama dengan Snap Inc merupakan bentuk komitmen IM3 Ooredoo dalam memberikan produk dan layanan digital yang menarik serta inovatif kepada pelanggan.
IM3 Ooredoo berharap melalui kolaborasi ini pelanggan dapat menikmati Snapchat tanpa khawatir paket internet prabayar mereka akan cepat habis. Indosat memberikan Gratis kuota 5GB untuk akses Snapchat kepada para pelanggan Indosat, terhitung dari 4 Desember - 15 Desember 2019.
Adapun dari 16 Desember 2019 dan seterusnya, IM3 Ooredoo akan memperkenalkan paket internet khusus untuk Snapchat lainnya yang tidak kalah menarik.
“Kami sangat senang bisa menjadi operator telekomunikasi pertama yang meluncurkan paket internet khusus untuk Snapchat di Indonesia dan kami pikir pelanggan kami, terutama Millennials dan Gen Z akan menyukai paket data ini," kata Singh.