Bisnis.com, JAKARTA - Microsoft Corp menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat izin dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengekspor perangkat lunak ke Huawei Technologies Co Ltd.
“Pada 20 November, Departemen Perdagangan AS mengabulkan permintaan Microsoft untuk untuk mengekspor perangkat lunak produk massal ke Huawei. Kami menghargai tindakan Departemen Perdagangan dalam menanggapi permintaan kami,” kata juru bicara Microsoft seperti dikutip Reuters, Jumat (22/11/2019).
Pemerintahan Presiden Donald Trump menyatakan beberapa pemasok akan mulai memulai kembali penjualan ke raksasa telekomunikasi China dalam pekan ini.
Sebelumnya, produk itu ditempatkan pada daftar hitam perdagangan karena masalah keamanan nasional pada enam bulan lalu.
Departemen Perdagangan AS mengonfirmasi telah mulai mengeluarkan lisensi bagi beberapa perusahaan untuk menjual barang ke Huawei, sehingga memperluas basis pemasok perusahaan dan memberikan kejelasan yang telah lama ditunggu-tunggu kepada industri yang pernah menjual barang senilai miliaran dolar AS.
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan telah menerima sekitar 300 permintaan lisensi dan sekitar setengahnya telah diproses.
Akan tetapi, tidak segera jelas produk mana yang telah disetujui untuk dijual ke Huawei, yang merupakan pembuat peralatan telekomunikasi top dunia dan pembuat smartphone terbesar kedua.
Seseorang yang mengetahui proses tersebut mengatakan bahwa beberapa lisensi untuk penjualan komponen ponsel dan komponen non-elektronik juga telah disetujui.
Microsoft menolak memberikan komentar di luar pernyataannya tentang produk mana yang telah disetujui sebagimana halnya Departemen Perdagangan.
Dan Ives, seorang analis di Wedbush Securities, mengatakan lisensi itu kemungkinan besar untuk sistem operasi Windows perusahaan.
"Ini akan menjadi bantuan besar bagi Huawei setelah periode yang sulit ketika pemain teknologi besar seperti Microsoft, Google dan lainnya membatasi platform mereka," kata Ives.
Pemberian lisensi itu keluar ketika pemerintahan Trump sedang berupaya untuk menandatangani perjanjian perdagangan fase satu dengan China untuk mengakhiri perang dagang yang telah mengguncang pasar dan menekan pertumbuhan global.