Bisnis.com, JAKARTA - Honeywell dan beberapa pemeran industri mengadakan forum diskusi yang membahas peluang dan teknologi serta solusi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di industri ritel, e-commerce, dan rantai pasokan di Indonesia.
“Sebagai pemimpin dalam transformasi digital IIoT, Honeywell berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia dengan menghadirkan solusi yang tepat untuk mengatasi tantangan-tantangan utamanya,” ujar Roy Kosasih, Presiden Honeywell Indonesia, Kamis (21/11/2019).
Turut berbicara di forum itu adalah Roy Kosasih, Presiden Honeywell Indonesia, Lisa Widodo, Kepala Operasi dan Manajemen Produk Blibli, Subakti Setiawan, Managing Director Linc Group dan Ronny Ritongadi, CEO 8commerce.
"Kami memiliki pengalaman global yang luas dalam membantu perusahaan ritel dan rantai pasokan di seluruh dunia hingga mereka mampu mencapai kemajuan yang signifikan berkat teknologi kami,” ungkapnya.
Di Indonesia, penjualan perdagangan online diperkirakan akan tumbuh hingga delapan kali lipat, dengan perdagangan elektronik formal mencapai US$40 miliar dan perdagangan sosial hingga US$25 miliar pada 2022, dengan nilai total hingga US$65 miliar.
Sebesar 30% dari transaksi tersebut adalah baru dan tidak akan kejadian jika bukan karena perdangangan online. Selain itu perdagangan online juga diperkirakan akan menciptakan peluang usaha yang setara dengan 26 juta lowongan kerja pada 2022. Selain meningkatkan pendapatan, perdagangan online dapat memiliki dampak sosial yang lebih luas: contohnya 35% penjualan online dihasilkan oleh perempuan dan membantu penghematan 11% hingga 25% untuk pelanggan di luar Jawa.
Dengan pertumbuhan yang luar biasa ini, para pedagang dan distributor juga mulai memanfaatkan teknologi canggih agar dapat memenuhi tuntutan konsumen terkait pengiriman barang, seperti jadwal pengiriman yang lebih cepat dan biaya pengiriman barang yang lebih rendah.
“Di Honeywell, kami membantu pemeran industri dengan menggunakan teknologi yang tepat dengan serangkaian solusi cerdas yang mampu memfasilitasi gudang dan rantai pasokan yang terhubung, di mana operator dapat menerima, menyimpan, dan mengirimkan barang-barang dengan cepat dan akurat menggunakan sistim, perangkat lunak dan keras yang canggih, didukungan dengan sistim kecerdasan buatan dan teknologi komputer seluler,” ujar Roy Kosasih.