Sequoia India Buka Pendaftaran Baru untuk Surge 03

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 9 Oktober 2019 | 14:14 WIB
 Managing Director Surge Sequoia Capital India Rajan Anandan di Jakarta, Rabu (9/10/2019)./Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Managing Director Surge Sequoia Capital India Rajan Anandan di Jakarta, Rabu (9/10/2019)./Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Sequoia India, perusahaan pendanaan yang bermarkas di India, membuka pendaftaran untuk Surge 03 2020. 

Surge merupakan sebuah program untuk perusahaan rintisan tahap awal yang diluncurkan pada  Maret 2019, Surge telah berkembang menjadi komunitas yang terdiri dari 80 founder dari 37 startup, dari enam negara. 

Surge menyediakan modal senilai US$ 1 juta hingga US$2 juta  atau setara dengan Rp14.1 miliar—Rp28.2 miliar untuk setiap startup melalui program pelatihan pengembangan perusahaan, studi banding global dan dukungan dari komunitas mentor dan founder startup.  

Pada periode Surge 02 2019, sebanyak tiga startup yang berbasis di Indonesia yaitu, Chilibeli, Storie, dan Rukita, mengikuti program ini. Sedangkan, pada gelombang pertama, terdapat dua startup yang mengikuti program yaitu Bobobox dan Qoala pada awal tahun ini. 

Kelima startup asal Indonesia ini mencakup berbagai sektor, diantaranya InsurTechHospitalityE-Commerce,Social Commerce, dan Co-Living

Diketahui, saat ini Sequoia India telah berinvestasi di lebih dari 250 startup di India dan Asia Tenggara. Di Indonesia, Sequoia India telah menyuntik dana pada lebih dari selusin startup selama lima tahun terakhir. 

Sequoia mendapatkan kesempatan untuk bermitra dengan unikorn seperti Tokopedia, Gojek dan Traveloka, yang membuat dampak besar pada ekonomi Indonesia, serta perusahaan-perusahaan baru seperti Mokapos dan Kopi Kenangan.

Ekosistem startup Indonesia didukung oleh pertumbuhan pesat ekonomi internet negara tersebut yang diprediksi mencapai US$130 miliar pada 2025 menurut laporan gabungan Google, Temasek, dan Bain  Company. Pertumbuhan ekonomi internet Indonesia telah bertumbuh empat kali lipat sejak 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 49% per tahun. 

Rajan Anandan, Managing Director, Surge, Sequoia Capital India, mengatakan ekosistem startup Indonesia berada pada titik infleksi. Tingkat adopsi Internet mobile yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan konsumen dalam ekonomi yang besar dan berkembang pesat. 

Dia melihat terdapat banyak peluang  di setiap industri, dan berbagai masalah yang dapat dipecahkan oleh teknologi dan startup inovatif di Indonesia. 

“Para founder di Indonesia yang memiliki misi serta keinginan untuk membangun sesuatu yang baru, membuat perbedaan dan memberikan dampak besar pada ekonomi,” kata Anandan di Jakarta, Rabu (9/10/2019). 

Dia menambahkan dalam membangun perusahaan, terutama pada tahap awal, membutuhkan upaya besar mengingat tantangan yang ada juga besar. 

Perusahaan harus dapat membangun produk pertama, dengan merekrut engineer yang benar sehingga mendapatkan pelanggan pertama. 

Anandan menilai banyak pendiri dari perusahaan startup awal di Asia Tenggara yang terlalu banyak menghabiskan untuk penggalangan dana, sehingga mengorbankan waktu untuk membangun bisnis.

Surge dirancang untuk memberikan para founder keunggulan sejak awal dan membantu para founder menangani tantangan-tantangan ini melalui akses terhadap dana, sumber daya, mentor, dan bantuan ahli yang mereka butuhkan untuk mengembangkan startup mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper