137 Titik Akses Internet di Kupang Butuh Tambahan Bandwidth

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 11 Juni 2025 | 18:43 WIB
Petugas kesehatan Puskesmas Camplong, Kupang, melakukan panggilan telepon di dekat V-SAT Bakti/Bisnis.com - Leo Dwi Jatmiko
Petugas kesehatan Puskesmas Camplong, Kupang, melakukan panggilan telepon di dekat V-SAT Bakti/Bisnis.com - Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, KUPANG — Ratusan titik di Kupang, yang selama ini mendapat akses internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), diperkirakan mengalami kekurangan bandwidth internet seiring dengan tingkat konsumsi data yang meningkat. Dampaknya layanan internet menjadi lambat atau bahkan tidak bisa digunakan sama sekali. 

Bandwidth atau lebar pita adalah kapasitas atau volume maksimum data yang dapat ditransfer melalui jaringan internet dalam waktu tertentu. Bandwidth diukur dalam satuan bit per detik (bps).

Ibaratnya, bandwidth adalah lebar jalan raya di mana mobil (data) bisa lewat. Semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditransfer pada saat yang sama, sehingga internet akan terasa lebih cepat.

Diketahui, Bakti Komdigi telah berhasil menghubungkan sebanyak 137 titik yang terdiri sarana pendidikan, pemerintahan, hingga kesehatan lewat akses internet berbasis satelit dengan bandwidth sebesar 4 Mbps per titik. 

Namun, pengguna akses internet tersebut saat ini makin sesak karena banyak masyarakat yang menggunakan layanan internet. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Digital (Komdigi) Kabupaten Kupang Yawan Mau mengungkapkan bahwa layanan internet di sejumlah titik masih mengalami kendala bandwidth yang terbatas dan koneksi lambat, terutama di daerah dengan jumlah pengguna yang padat.

Menurut Yawan, salah satu penyebab utama lambatnya layanan internet adalah tingginya permintaan, sementara itu bandwidth yang diberikan terbatas hanya 4 Mbps.

Dengan kapasitas sebesar itu, paling maksimal jumlah pengguna adalah 10 orang. Itu pun mereka hanya menggunakan untuk aplikasi pesan, bukan menonton streaming. 

“Kalau lebih dari 10, tidak bisa,” kata Yawan kepada Bisnis, Rabu (11/6/2025). 

Yawan mengusulkan peningkatan bandwidth dan penambahan kapasitas tower sebagai solusi atas tingginya permintaan layanan internet. Namun, karena bandwidth yang disediakan Bakti bersifat subsidi, maka tidak dapat terlalu banyak. Perlu kolaborasi dengan penyedia tower komersial untuk menambah kapasitas dan bandwidth tambahan.

Kabupaten Kupang memiliki 160 desa dan 17 kelurahan, namun cakupan jaringan 4G masih belum merata. Sekitar 30-50% wilayah desa belum terjangkau jaringan 4G. Blank Spot internet masih banyak ditemukan.

“Terutama di daerah yang penduduknya tidak terpusat,” ujar Yawan.

Yawan menjelaskan bahwa kategori wilayah padat penduduk relatif berbeda antara kota dan kecamatan. Di kecamatan, rumah dan pemilik lahan tersebar sehingga cakupan jaringan menjadi tantangan tersendiri.

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya mendorong penambahan titik akses internet di lokasi strategis seperti sekolah, kantor desa, dan puskesmas agar masyarakat yang berada di sekitar lokasi tersebut dapat mengakses internet dengan mudah.

Pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan internet dengan berkoordinasi bersama penyedia layanan dan memanfaatkan program pemerintah pusat. Namun, peningkatan kapasitas dan infrastruktur tetap menjadi pekerjaan rumah besar agar akses internet dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Kupang.

Sebelumnya, tenaga kesehatan di Puskesmas Complang, salah satu titik akses internet Bakti, mengeluhkan layanan internet yang makin lelet. Mereka meminta agar internet kembali cepat seperti dulu. 

Bakti mengungkap leletnya layanan internet karena pengguna internet subsidi telah melebihi ketentuan, sehingga sesak dan berdampak pada penurunan kualitas.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper