YouTube Didenda US$170 Juta karena Mengumpulkan Data Anak-anak

Geofanni Nerissa Arviana
Jumat, 6 September 2019 | 17:42 WIB
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Google dan YouTube akan membayar US$170 juta untuk menyelesaikan tuduhan yang mengatakan bahwa mereka melanggar hukum federal dengan mengumpulkan informasi pribadi anak-anak.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS menyebut YouTube dituduh melacak pengguna dari kanal anak-anak menggunakan cookies tanpa izin orang tua. Perusahaan tersebut menggunakan cookie untuk menargetkan jutaan dolar iklan yang dipasang pada penggunanya.

Hal ini menjadi pelanggaran terbesar sejak undang-undang yang melarang pengumpulan informasi anak-anak di bawah usia 13 tahun mulai berlaku pada 1998 silam. Undang-undang ini direvisi pada 2013 dengan penambahan persoalan cookies yang digunakan untuk melacak kebiasaan penggunaan internet seseorang.

YouTube mengatakan, dalam 4 bulan, perusahaan akan menganggap semua yang menonton konten anak-anak di YouTube adalah seorang anak.

“Ini berarti kami akan membatasi pengumpulan data dan penggunaannya pada video anak-anak hanya untuk mendukung pengoperasian layanan,” tulis YouTube dalam blognya, seperti dikutip Reuters, pada Rabu (4/9).

Jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan, denda tersebut kecil. Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google dan YouTube mencatatkan pendapatan sebesar US$38,9 miliar pada kuarter II/2019. Alphabet menghasilkan sekitar 85 persen dari total pendapatan perusahaan yang didapatkan dari penjualan ruang dan teknologi iklan

Selain denda, penyelesaian diusulkan mengharuskan perusahaan untuk membuat sistem yang dapat mengidentifikasi konten yang ditujukan bagi anak-anak. Selain itu, sistem juga diharapkan mampu memberi tahu kanal pemilik tentang kewajiban mereka untuk mendapat persetujuan dari orang tua sebelum melakukan pengumpulan informasi tentang anak.

Ketua FTC Joe Simons pada konferensi pers Rabu (4/9) mengatakan, hal ini akan mendorong perubahan penting pada praktik bisnis YouTube.

“Tidak ada perusahaan lain di Amerika tunduk pada persyaratan jenis ini dan hal ini akan membuat perubahan signifikan pada biaya di YouTube,” katanya.

Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC Andrew Smith menyebutkan bahwa penyelesaian US$170 juta didasarkan pada pendapatan dari data yang dikumpulkan. “US$170 juta kira-kira adalah anggaran Biro Perlindungan Konsumen selama 1 tahun,” katanya.

Setelah penyelesaian dilakukan, FTC berencana melakukan penyisiran platform YouTube untuk menentukan apakah masih ada konten yang diarahkan untuk anak terkait pengumpulan informasi pribadi.

Pada akhir Agustus, YouTube mengumumkan akan meluncurkan YouTube Kids secara terpisah yang ditujukan bagi anak-anak sesuai umurnya. Platform baru ini dirancang tanpa adanya video yang menganggu, termasuk iklan yang ditampilkan berdasarkan rekaman perilaku pengguna.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper