419 Juta Akun dan Nomor Telepon Pengguna Facebook Terekspos

Syaiful Millah
Kamis, 5 September 2019 | 10:44 WIB
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Laporan terbaru yang dirilis oleh situs web teknologi TechCrunch pada hari ini, Kamis (5/9/2019) melaporkan bahwa ada ratusan juta nomor telepon pengguna Facebook yang bisa diakses dalam sebuah pusat data berbasis daring.

TechCrunch menemukan ada lebih dari 419 juta akun Facebook dan nomor telepon mereka tersimpan di pusat data yang tidak dilindungi kata sandi.

Sejumlah besar data tersebut mencakup sekitar 133 juta catatan pengguna dari Amerika Serikat, 18 Juta pengguna dari Inggris, dan sekitar 50 juta catatan pengguna di Vietnam.

TechCrunch juga telah memverifikasi sejumlah catatan dalam pusat data dengan mencocokkan nomor telepon pengguna Facebook yang ada dengan akun Facebook terdaftar.

“Kami juga memeriksa catatan lain, mencocokkan nomor telepon dengan fitur pengaturan ulang kata sandi Facebook, yang dapat digunakan untuk mengungkap sebagian nomor telepon pengguna yang ditautkan ke akun mereka,” tulis laporan itu.

Ini merupakan celah keamanan terbaru yang melibatkan sejumlah data Facebook terbaru, setelah serangkaian insiden sejak skandal Cambridge Analytica yang melibatkan lebih dari 80 juta profil pemilih dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016.

Sementara itu, dilansir dari The Guardian, Facebook telah mengkoknfirmasi laporan tersebut dan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kapan dan oleh siapa basis data itu disusun.

Seorang juru bicara perusahaan mengklaim bahwa jumlah sebenarnya data pengguna yang ada pada pusat data daring itu adalah sekitar 210 juta akun dan nomor. Total 410 juta tercatat karena ada beberapa akun dan nomor telepon yang terduplikasi.

Facebook menekankan bahwa data tersebar itu merupakan data lama yang akan dihapus sebelum terjadinya perubahan kebijakan pada April tahun lalu.

“Dataset ini sudah tua dan tampaknya memiliki informasi yang diperoleh sebelum kami melakukan perubahan tahun lalu untuk menghapus fitur yang memungkinkan seseorang melihat informasi dari nomor telepon orang lain,” kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan.

Adapun, korban lain dari penyerangan keamanan data di media sosial terbaru adalah CEO Twitter Jack Dorsey, yang akan resmi miliknya dibajak pada pekan lalu oleh sekelompok peretas menggunakan nomor telepon ponsel milik Dorsey.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper