Bisnis.com, JAKARTA – Samsung mengumumkan akan mulai menjual ponsel pintar terbarunya Galaxy Fold pada 6 September di negara asal pabrikan ini, Korea Selatan.
Pada awalnya, ponsel Android mewah yang dapat dilipat itu dijadwalkan untuk mulai dijual pada April 2019. Namun rencana ini harus ditunda setelah beberapa uji coba, termasuk oleh Bloomberg News, menemukan masalah keandalan yang parah pada layar.
Ponsel tersebut dilaporkan bermasalah di bagian layarnya oleh sejumlah jurnalis teknologi yang awalnya akan memberikan ulasan sebelum perangkatnya diluncurkan ke publik. Alhasil, peluncuran Galaxy Fold di Amerika Serikat mundur dari jadwal semula pada 22 April.
Atas insiden itu, Samsung akhirnya melakukan evaluasi penuh, termasuk terhadap desain produk. Samsung juga melakukan perbaikan yang diperlukan serta menjalankan tes yang ketat untuk memvalidasi perubahan yang dilakukan.
Pada Juli, raksasa teknologi tersebut kemudian mengatakan akan meluncurkan Galaxy Fold pada September, tetapi belum memberikan tanggal yang pasti.
Sumber terkait mengindikasikan bahwa Galaxy Fold akan dirilis di Amerika Serikat (AS) pada 27 September. Samsung sendiri mendaftarkan pasar Amerika sebagai salah satu wilayah geografis ekspansi setelah peluncuran di Korsel, bersama dengan Prancis, Jerman, Singapura, dan Inggris.
Di Korea Selatan, Galaxy Fold akan ditawarkan hanya dalam satu konfigurasi - dengan penyimpanan 512GB, RAM 12GB, dan konektivitas seluler generasi kelima - oleh SK Telecom, KT Corp. dan LG Uplus Corp.
Lebih lanjut Samsung mengungkapkan Galaxy Fold akan dibanderol seharga 2,39 juta won (kira-kira setara US$1.980) dengan case mewah Montblanc yang dibundel gratis.
Kemunculan ponsel lipat pertama Samsung itu hanya beberapa hari menjelang pembaruan iPhone 2019 oleh Apple. Hal ini semakin menempatkan kedua perusahaan dalam persaingan smartphone yang tangguh.
Dengan display fleksibel internal 7,3 inci, layar lebih kecil di bagian luar, dan kesinambungan aplikasi di antara keduanya, Galaxy Fold merupayakan suatu upaya membuat ponsel yang memenuhi ceruk ponsel berukuran tebal.
Awal pekan ini, Bloomberg News melaporkan bahwa Samsung sedang mempersiapkan ponsel lipat keduanya untuk tahun 2020 dengan desain serupa clamshell berbentuk persegi.
Ponsel lipat barunya nanti disebut-sebut akan lebih kecil, lebih tipis dan lebih murah daripada Galaxy Fold, juga cenderung menarik daya tarik pasar yang lebih luas dan lebih tertarik soal fesyen dan kemewahan ketimbang sekadar spesifikasi teknologi ponsel.
Bagaimanapun, peluncuran ponsel baru itu kemungkinan akan bergantung pada seberapa baik kinerja Galaxy Fold setelah diluncurkan nanti.