Kalahkan Dominasi Samsung di Indonesia, Ini Penjelasan Oppo

Rahmad Fauzan
Rabu, 14 Agustus 2019 | 18:39 WIB
Logo Oppo tampak di stasiun kereta di Singapura./Reuters-Edgar Su
Logo Oppo tampak di stasiun kereta di Singapura./Reuters-Edgar Su
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Salah satu produsen ponsel pintar asal China, Oppo, baru-baru ini berhasil menghentikan dominasi Samsung yang menguasai pangsa pasar Tanah Air selama 7 tahun terakhir.  

Hasil survei Canalys menunjukkan bahwa volume pengiriman ponsel ke peritel (sell-in) merek Oppo adalah yang paling besar sepanjang kuartal II/2019.

Dari 11,4 juta unit ponsel pintar yang didistribusikan ke pasar pada kuartal II/2019, sebanyak 26% di antaranya adalah produk bermerek Oppo. Merek terbanyak kedua adalah Samsung (24%), diikuti oleh Xiaomi (19%), Vivo (15%), dan Realme (7%).

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan strategi yang diterapkan perusahaan dengan memasukkan produk-produk berkualitas premium pada saat memulai bisnis di Indonesia menjadi penentu dari pencapaian tersebut.

"Ketika kita masuk dengan perangkat premium, maka kita bisa menguasai kelas atas. Ketika kita jualan dari kelas atas, otomatis untuk ponsel kelas bawah pun orang akan tetap mengacu kepada kualitas produk kelas atas," ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis.com di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Dia menambahkan, dengan strategi tersebut, vendor secara perlahan memposisikan diri setara dengan produk-produk flagship lainnya yang diiringi dengan berubahnya pandangan konsumen terhadap ponsel-ponsel yang diluncurkan.

Sebelumnya, Oppo sendiri dikatakan berhadapan dengan stigma negatif dari konsumen Tanah Air. Adapun, kualitas produk-produk yang diluncurkan perusahaan berhadapan dengan stigma negatif konsumen Indonesia terhadap ponsel-ponsel China.

"Oppo sudah 6 tahun di Indonesia. Untuk mencapai posisi seperti sekarang, kita sudah melewati berbagai halangan dan rintangan. Pada tahun awal, stigma terhadap produk China masih menyerang. Orang masih berpendapat perangkat dari China berkualitas rendah," ungkapnya.

Adapun, titik balik dialami oleh Oppo terjadi pada 2016 di mana perusahaan yang memproduksi sekitar 1 juta unit ponsel setap tahun tersebut akhirnya konsisten untuk produk-produk yang diluncurkan dan menandakan diri sebagai produsen ponsel yang selfie expert.

Sebelum 2016, Oppo sendiri dikatakan meluncurkan produk dengan jumlah cukup banyak setiap tahunnya, yakni sekitar 15 lini seri. Namun, hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam memetakan konsumen.

"Pada 2016, kita semakin dewasa karena kita sudah tahu marketnya berapa. Akhirnya kita mempersempit rangedengan hanya meluncurkan 6--8 produk setiap tahun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper