Bisnis.com, JAKARTA -- Google mengumumkan proyek kabel bawah laut terbarunya yang disebut-sebut dapat menghubungkan antara benua Eropa dan Afrika. Kabel bawah laut yang menyokong kemampuan infrastruktur komputasi awan Google tersebut, dikenal dengan nama Equiano.
Melansir Reuters, Sabtu (29/6), Equiano yang secara penuh didanai oleh Google, merupakan kabel privat internasional ketiga yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Adapun, Google yang dalam tiga tahun belakangan telah berinvestasi sebanyak US$47 miliar dalam meningkatkan infrastruktur teknologinya secara global, mengatakan Equiano adalah investasi keempat belas perusahaan dalam hal pembangunan kabel bawah laut.
"Equiano akan menjadi kabel bawah laut pertama yang memungkinkan terjadinya pergantian optik untuk level pasangan serat kabel," ujar Google dalam keterangan resminya, Jumat (28/6).
Lebih lanjut, Google mengungkapkan kontrak untuk proyek pembangunan kabel bawah laut tersebut ditandatangani pada kuartal IV/2018, bersama-sama dengan Alcatel Submarine Networks. Adapun, untuk tahap pertama proyek tersebut, Google berencana menghubungkan antara benua Eropa dan Afrika dengan target bahwa hal tersebut dapat terwujud pada 2021 mendatang.
Pada April 2019 lalu, Google telah menyelesaikan proyek kabel privat antar benuanya bernama Curie, yang berhasil menghubungkan Chile dengan Los Angeles, Amerika Serikat.
Tahun lalu, Google juga mengumumkan proyek kabel bawah laut transatlantik, yakni Dunant, yang berencana menghubungkan Perancis dengan Amerika Serikat. Proyek dengan panjang kabel 6.600 km tersebut rencananya dapst beroperasi pada 2020.
Seperti diketahui, kabel bawah laut telah menjadi tulang punggung internet dengan membawa 99% trafik data di seluruh dunia.