Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. berencana mengalokasikan 3.000 BTS pada tahun ini untuk mendukung layanan solusi internet of things perusahaan.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan solusi internet of things (IoT) merupakan salah satu strategi perseroan untuk memompa pendapatan dari sisi enterprise. Dia menjelaskan bahwa XL Axiata tidak hanya melakukan bisnis IoT, tetapi juga berupaya membangun ekosistem IoT di Indonesia. Salah satu caranya dengan membangun jaringan seluler untuk IoT.
”Tahun ini saja kami berencana membangun 3000 Base Tranceiver Station (BTS) untuk IoT,” kata Yessie kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, jaringan seluler yang difungsikan untuk IoT memiliki sedikit perbedaan dengan jaringan seluler biasa sehingga XL Axiata perlu untuk mengalokasikan BTS khusus untuk layanan tersebut.
Yessie menuturkan bisnis IoT di perseroan bergantung pada permintaan klien. XL Axiata mengambil posisi di antara makers dan klien yang membutuhkan perangkat IoT, bukan sebagai penyedia layanan bagi pengguna akhir seperti yang dilakukan dalam bisnis layanan seluler.
Sejauh ini, XL Axiata berhasil meluncurkan telah mengkomersilkan sejumlah alat IoT seperti Fleetech yaitu sebuah alat IoT untuk memantau kendaraan dan Hajj yaitu perangkat untuk jemaah haji.
“Sedang dikembangkan juga adalah tracking kendaraan untuk sepeda karena untuk IoT yang terpenting adalah use case,” kata Yessie.
PT XL Axiata Tbk. beberapa lalu mengumumkan kerja sama antara XL Business Solutions dan PT Sierad Produce Tbk. dalam pengembangan Smart Poultry dengan menerapkan solusi IoT untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi unggas.
Penandatanganan kerjasama kedua pihak dilakukan oleh Kirill Mankovski selaku Chief Enterprise & SME XL Axiata dan Tommy Wattimena selaku Direktur Utama Sierad Produce di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Ada lima fitur utama pada dalam solusi Smart Poultry ini. Pertama, fitur real-time monitoring untuk mengetahui ketersediaan makanan, air minum, berat ayam, juga kondisi lingkungan menyangkut suhu, kelembaban, NH3, air velocity, dan intensitas cahaya. Kedua, controlling, yaitu kemampuan mengendalikan beragam peralatan dari jarak jauh secara terintegrasi.
Ketiga, fitur alerting/notification, yaitu kapabilitas memberikan notifikasi secara otomatis kepada pengelola bila terjadi suatu situasi tertentu. Keempat, fitur otomatis untuk menjaga stabilitas suhu dalam ruang. Terakhir, fitur analytics untuk mengetahui hasil analisa atas produktivitas ternak.