Bisnis.com, JAKARTA — OpenSignal, sebuah perusahaan swasta yang fokus dalam pementaan cakupan nirkabel, mengungkapkan berdasarkan 44 kota yang telah diteliti, ditemukan bahwa kecepatan internet di kota-kota pada penduduk khususnya di Pulau Jawa lebih lambat dibandingkan dengan provinsi lain di luar Jawa.
Hal itu disebabkan oleh tingginya permintaan pelanggan yang tidak diimbangi dengan pembangunan kapasitas oleh operator seluler dan persaingan yang ketat.
Meskipun demikian, Analisis OpenSignal, Kevin Fitchard mengatakan tidak semua kota besar mengalami kasus serupa. Dia mengatakan Medan bisa menjadi contoh bagi para operator seluler dalam meningkatkan jaringan mereka di kota-kota besar.
Medan berada di urutan 6 teratas dalam peringkat pengalaman kecepatan unduhan dan unggahan dalam penelitian yang dilakukan oleh OpenSignal.
“Ini membuktikan bahwa kota ini mampu menjaga kecepatannya relatif tinggi di tengah permintaan dan tingkat persaingan yang ketat.,” kata Kevin dalam laporan OpenSignal.
Dalam laporan yang dijabarkan oleh OpenSignal, Medan sebagai ibu kota Sumatra Utara menempati urutan ke-2 sebagai kota dengan kecepatan mengunggah atau upload dengan kecepatan sebesar 5,5 Mbps.
Medan terpaut 0,4 Mbps dari puncak teratas yaitu kota Pekanbaru yang memiliki kecepatan unggah 5,9 Mbps. Kecepatan unggah di Medan lebih baik dibandingkan dengan Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Malang, dan Denpasar.
Kemudian dalam hal kecepatan unduh atau download, Medan juga berada diurutan ke-6 dengan 9,8 Mbps. Medan hanya terpaut 2,2 Mbps dari Sorong sebagai kota teratas dengan predikat daerah tercepat dalam mengunduh versi OpenSignal.