Bisnis.com, JAKARTA - Smart factory Schneider Electric di Batam menjadi pabrik percontohan bagi pelanggan dan mitra untuk melihat secara langsung bagaimana transformasi digital dapat membantu mereka membuat keputusan yang didasarkan pada informasi dan data. Hal ini memungkinkan perusahaan meningkatkan profitabilitas, kinerja manajemen aset, efisiensi operasional dan produktivitas sekaligus menjaga operasional tetap aman, lincah, dan ramah lingkungan.
Smart factory di Batam menjadi percontohan penerapan IIoT bagi pelaku industri di Asia, dan pembuktian kepada pelanggan dan mitra bahwa digitalisasi mudah dilakukan dan membantu mereka dalam melakukan percepatan pengimplementasian rencana transformasi digitalnya. Lebih dari 150 pelanggan dan mitra dari Indonesia, China, Singapura, Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Timur Tengah telah berkunjung ke pabrik. Smart factoryBatam merupakan salah satu dari proyek percontohan smart factorySchneider Electric di seluruh dunia termasuk China, Prancis, Filipina, Amerika Utara dan India.
Dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (29/4/2019), Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia mengatakan “Kami sangat percaya pada nilai lebih yang diperoleh dari smart factory dan memastikan pabrik kami sendiri dilengkapi dengan teknologi IIoT terbaru untuk mempelopori era Industri 4.0. Smart factory kami di Batam merupakan percontohan untuk pembelajaran mesin, Artificial Intelligence, perawatan prediktif dan digital, serta mesin dan proses yang terhubung. Integrasi big data, cloud, dan teknologi IIoT akan membuka jalan bagi pelaku industri di Asia untuk segera merealisasikan visi smart factorymereka yaitu menjadi lebih hemat energi dan berkelanjutan dalam jangka panjang.”
Smart factory di Batam mengimplementasikan EcoStruxur yang berbasisIoT (Internet of Things) sehingga mudah dioperasikan, dan kompatibel – yang memungkinkan pelacakan secara real-time atas kinerja operasional dan visibilitas yang lebih baik. Dengan aplikasi Manufacturing Control Tower dashboards, manajer pabrik dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasional. Dengan solusi ini, pabrik Batam dapat mengurangi waktu perawatan sebesar 17% dan resiko produk cacat/gagal sebesar 46%.
“Melakukan pemberdayaan dan pembinaan bakat dan kompetensi lokal juga merupakan faktor kunci keberhasilan dalam transformasi digital dari pabrik Batam. Tim Schneider Electric di Batam telah berhasil merancang, mengembangkan, menguji dan mengimplementasikan berbagai solusi digital di seluruh jaringan manufaktur global perusahaan. Terlebih lagi sejak 2017, Schneider Electric telah memberikan kesempatan kepada siswa kejuruan dan politeknik Batam untuk berpartisipasi dalam mengembangkan aplikasi Smart FactoryBatam melalui Program Digital Internship,” ungkap Xavier.
Schneider Electric memiliki 2.900 staf yang bekerja di seluruh jaringan pabriknya di Batam yang memproduksi berbagai produk kelistrikan untuk didistribusikan di domestik maupun pasar global. Ketiga pabrik di Batam telah tersertifikasi berstandar internasional ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.
Sirichai Chongchintaraksa, VP Supply Chain Performance East Asia Japan Pacific Schneider Electric mengatakan “Kami memahami yang terberat bagi pelaku industri adalah mengambil langkah pertama.Smart factorykami di Batam dapat menjadi praktik dan contoh terbaik dalam pemanfaatan digitalisasi manajemen energi dan otomasi di industri manufaktur dan membantu pelaku industri untuk memulai perjalanan digitalisasi mereka.”