Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang gim ponsel Player Unkonwn Battlegrounds atau lebih sering dikenal PUBG mulai mengembangkan beberapa fitur baru sebagai upaya mengatasi masalah yang beberapa waktu belakangan ini mendera perusahaan.
Pada pekan lalu, sebagaimana diberikan oleh Reuters, 10 siswa di India ditangkap karena bermain PUBG yang telah dilarang di negara tersebut.
Pihak otoritas setempat menyebut, larangan bermain PUBG didasari oleh dampak yang dihasilkan dari gim kepada penggunanya cenderung negatif, seperti penyebaran sifat kekerasan kepada orang lain.
Untuk mengatasi hal tersebut, seperti dilansir dari Android Authority, Minggu (24/3/2019) PUBG mulai mengembangkan fitur batasan harian untuk bermain PUBG di India, yakni maksimal selama 6 jam. Setelah itu, PUBG mobile akan keluar secara otomatis.
Jika pemain berupaya untuk kembali masuk ke dalam aplikasi, akan muncul sebuah peringatan yang memberitahu pemain untuk kembali login pada pukul 05:30 waktu setempat.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah meminta verifikasi usia dengan pemain yang diperbolehkan bermain PUBG mobile yaitu 18 tahun.
Namun demikian, fitur-fitur tersebut masih dalam tahap uji coba. Tencent, selaku distributor gim PUBG belum membuat pengumuman resmi mengenai pembatasan bermain selama 6 jam ataupun tentang verifikasi usia.
Apabila aturan ini diterapkan, banyak pihak menilai akan membuat kesal para pemain. Meski begitu, kebijakan tersebut juga dinilai lebih baik dibandingkan larangan secara langsung yang menyebabkan gim PUBG tidak boleh dimainkan sama sekali.
Sementara, gim bergenre battle royale sejenis lainnya seperti Fortnite buatan besutan Epic Games dan Apex Legends besutan Electrnics Arts tidak mendapat larangan di India. Hal ini ditengarai karena dua gim tersebut belum banyak dimainkan di negara Bolywood tersebut.