Bisnis.com, JAKARTA — JAKARTA—PT Astra International Tbk. memperkuat kolaborasinya dengan Gojek dengan membentuk perusahaan patungan yang bergerak dalam bisnis penyediaan kendaraan bagi pengemudi Go-Car.
Selain itu, Astra juga sekaligus mengumumkan partisipasinya dalam tahap pertama pendanaan seri F Gojek dengan investasi senilai US$ 100 juta. Dengan tambahan investasi tersebut, total investasi Astra pada Gojek kini mencapai US$ 250 juta.
Head of Corporate Communication PT Astra International Tbk. Boy Kelana Soebroto menyatakan, dalam kongsi tersebut, Astra memegang saham mayoritas. Untuk tahap awal, Astra melalui akan menyediakan 3.000 kendaraan untuk disewakan, dengan pengelolaan operasional yang didukung oleh Astra FMS (Fleet Management System) di area Jabodetabek.
Baca Juga Halodoc Himpun Modal Rp919 Miliar |
---|
“Perusahaan patungan ini menyediakan angkutan khusus menggunakan aplikasi milik Gojek. Target konsumennya masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi,” ujarnya.
Kelana menyatakan, kesepakatan yang diteken antara kedua perusahaan masih tahap awal. Nantinya, kedua belah pihak akan lebih lanjut merumuskan detail teknis mengenai nama anak usaha patungan, target bisnis, dan juga waktu operasional perusahaan tersebut.
Melalui perusahaan tersebut, ujarnya, mitra Gocar mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kendaran berkualitas prima. Menurutnya, langkah kolaborasi ini merupakan upaya Astra untuk membuat sinergi antara bisnis otomotifnya dengan platform ride-hailing yang kini telah menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia.
Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita menjelaskan bahwa perusahaan patungan Astra-Gojek akan menyediakan mobil bagi mitra Gojek dengan sistem berlangganan. Artinya, mitra pengemudi Gocar nantinya tidak harus memiliki mobil sendiri tetapi bisa memanfaatkan mobil yang disediakan.
“Jadi intinya driver Go-Car bisa menggunakan mobil dari perusahaan JV ini untuk layani pelanggan dari aplikasi Gojek,” ujar Nila.