Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan Program Pemerintah melalui Nawa Cita ke-6 memberikan tekanan khusus kepada penguatan daya saing.
Dalam meningkatkan daya saing, diperlukan kemampuan nasional untuk menyelesaikan masalah kebutuhan dasar, efisiensi ekonomi, dan inovasi.
“Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerjemahkan misi itu ke dalam penyatuan komponen kegiatan riset, teknologi dan pendidikan tinggi, baik yang dikelola Pemerintah maupun swasta, agar melahirkan riset yang menjadi awal bergeraknya inovasi, untuk kemudian disiapkan lembaga dan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing,” ujar Mohamad Nasir pada acara pembukaan Indonesia Science Expo (ISE), dikutip dari keterangan resmi Kemenristekdikti, Kamis (1/11/2018) sore.
Nasir menuturkan riset Indonesia yang dilakukan sebelum pemerintahan Presiden Jokowi selalu berada di ranking 4 di Asean di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Saat itu ada 5.250 riset dari Indonesia yang dipublikasi di level internasional, sementara Thailand 9.500, Singapura 18.000, dan Malaysia 28.000. Sesuai dengan kebijakan dan arahan presiden riset-riset harus disederhanakan dalam pertanggungjawaban dan dihilirisasi pada industri.
“Per 21 Oktober 2018 Riset Indonesia berada di ranking 2 Asean dengan jumlah 22.222, Malaysia 24.045, Singapura 17.600, dan Thailand 13.200 dan saat ini sudah masuk 965 inovasi yang masuk industri baik industri kecil, menengah maupun besar,” papar Nasir.
Indonesia Science Expo (ISE) 2018 merupakan upaya untuk mengenalkan dan menambah wawasan masyarakat terhadap hasil karya anak bangsa. ISE 2018 juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Diharapkan semua itu menjadi awal kebangkitan inovasi yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan ISE 2018 adalah event yang menampilkan hasil riset karya anak bangsa sebagai kontribusi terhadap perkembangan iptek dan arah ilmu pengetahuan di Indonesia.
“Tema ISE Tahun 2018 adalah Celebrating Science and Innovation dengan tujuan untuk mengomunikasikan atau memasyarakatkan apa yang telah dilakukan peneliti Indonesia dalam bidang riset dan manfaatnya bagi masyarakat luas,” ujar Handoko.
Handoko menjelaskan bahwa ISE diharapkan mampu menyebarluaskan hasil-hasil riset karya anak bangsa sehingga bisa terimplementasikan secara nyata.
“Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampikan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia,” kata Handoko.