Bisnis.com, JAKARTA — Dalam pertemuannya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Tik Tok berkomitmen untuk memenuhi permintaan pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah membuka kantor perwakilan di Indonesia.
Pihak Tiktok yang diwakili oleh CEO Tik Tok Kelly Zhang dan Senior Vice President Corporate Strategy Zhen Liu menyatakan mereka siap untuk kooperatif dan memperbaiki konten yang ada dalam platformnya.
"Kami berharap kami bisa melakukan lebih banyak di Indonesia untuk membuat dan mempromosikan konten-konten yang lebih berkualitas,” katanya saat konferensi pers usai pertemuan antara Kemenkominfo dan perwakilan Tik Tok di kantor Kemenkominfo, Rabu (4/7/2018).
Sejauh ini, ujar Liu, Tiktok sudah memenuhi permintaan untuk membersihkan konten-konten negatif yang ada dalam platform tersebut dan kini tengah menunggu verifikasi dari pemerintah.
Adapun untuk memastikan hal yang sama tak terjadi lagi di Indonesia, Tik Tok akan melakukan beberapa hal di antaranya membuka kantor perwakilan khusus di Indonesia. Liu menjelaskan sebenarnya perusahaan yang menaungi Tik Tok yaitu Bytedance telah memiliki kantor di Indonesia.
“Kami [Bytedance] telah memiliki kantor di Indonesia untuk aplikasi milik lainnya yaitu Babe, tapi untuk Tik Tok ini kami akan melakukan lebih baik lagi [membuat kantor sendiri],” jelasnya.
Kemudian, untuk memoderasi konten yang beredar di Tik Tok, saat ini Tik Tok memiliki 20 staf khusus yang bertugas untuk mengawasi konten di Indonesia. Untuk memaksimalkan upaya penyanringan konten Liu menyatakan Tik Tok akan menambah staf hingga 200 orang lagi dalam tahun ini.
Dalam kesempatan yang sama Menkominfo Rudiantara menyatakan Kemenkominfo siap membuka kembali akses aplikasi Tiktok asalkan platform asal China itu memenuhi 2 komitmen yang diminta pemerintah yakni membersihkan konten-konten negatif yang beredar saat ini dan berjanji hal yang sama tak akan terjadi lagi di platformnya.
“Kalau memang sudah bersih, malam ini juga kita bisa langsung buka. Tapi yang jelas harus lolos verifikasi,” ujar Rudiantara.