Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Taiwan, Synology, memboyong perangkat penyimpanan Network Application Server (NAS) ke Tanah Air. Melihat perkembangan penggunaan teknologi belakangan ini, mereka optimistis untuk memperluas bisnisnya di Indonesia.
Sales Account Manager Synology Incorporated Victor Wang menilai orang Indonesia cederung bersemangat mencoba hal baru. Selain itu, ada 3 faktor yang membuat Synology melihat Indonesia sebagai potensi besar. Pertama, secara demografi menurutnya Indonesia memiliki pasar yang amat luas, sehingga celah pasar akan lebih lebar.
“Apalagi kebanyakan adalah generasi muda,” kata Wang di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kedua, dia melihat pemerintah Indonesia saat ini sedang mendorong perekonomian digital sehingga perhatian pemerintah terhadapindustri TI amat besar sehingga kemungkinan belanja pada infrastruktur TI juga besar.
Ketiga, seiring perkembangan ekonomi digital, proyek-proyek berbasis digital juga tumbuh subur. “Sehingga mereka pasti membutuhkan infrastruktur IT,” tambahnya.
Dia optimistis Synology akan tumbuh dengan baik di Tanah Air. Selama 5 tahun terakhir, perusahaan yang berbasis di Taiwan ini mengalami rata-rata pertumbuhan sekitar 40% tiap tahunnya. Pun, kendati saat ini segmentasi pasar Synology sendiri masih didominasi oleh perusahaan kecil dan menengah, Wang memprediksi konsumen dari kalangan enterprise akan semakin meningkat di kedepannya.
“Selama 2 tahun belakangan, Synology mencatat adanya kenaikan pengguna dari kalangan enterprise hingga 2 kali lipat,” jelas Wang.
Untuk memperkenalkan layanan serta produk mereka, Wang mengatakan ada beberapa strategi Synology di Indonesia antara lain menggelar pameran dan diskusi produk, mengadakan workshop serta pelatihan bagi mitra distribusi, dan menambah titik layanan servis.
“Kami juga berusaha menyisipkan muatan lokal seperti menyediakan buku panduan berbahasa Indonesia,” tambahnya.
Adapun, produk yang jadi andalan mereka saat ini adalah perangkat penyimpanan bernama Synology Network Application Server (NAS). Perangkat ini memusatkan penyimpanan dari beberapa harddrive, dikelola oleh peranti lunak Synology, dan dapat berfungsi sebagai cloud privat saat terhubung dengan internet.
Wang mengatakan NAS dapat menjadi pilihan para perusahaan yang sedang dalam tahap migrasi dari sistem penyimpanan tradisional ke versi lebih modern, sesuai dengan tren sekarang. Selain itu, NAS juga memiliki rangkaian produk yang amat beragam mulai dari paling sederhana yakni kapasitas 2 slot harddrive untuk penggunaan level konsumer hingga kapasitas lebih dari 200 untuk penggunaan enterprise.
“Server all-in-one ini sangat cost-efficient dan mudah digunakan bahkan oleh mereka yang bukan ahli IT,” tambah Marketing Specialist Synology Beata Chu.
Kelebihan lainnya, ujar Chu, NAS telah mengusung kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pada beberapa aplikasinya seperti “Moments”, “Surveillance”, “Proactive Care”, dan “LiveChat Service” sehingga akan lebih memudahkan pengguna.
Saat ini Synology juga menggandeng beberapa mitra lokal sebagai distributor di antaranya Integra Global Solution, WDG, Eternal Asia, ITC Mangga Dua, serta beberapa kanal penjualan daring yakni Lazada.co.id, Bhinneka, dan Tokopedia.
Synology Perluas Pasar ke Indonesia
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Dhiany Nadya Utami
Editor : Andhika Anggoro Wening