Asia Tenggara Akan Menjelma Seperti Wakanda di Black Panther

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Minggu, 13 Mei 2018 | 01:30 WIB
Tan Kok Yam/Research@SMU
Tan Kok Yam/Research@SMU
Bagikan

Asia Tenggara Akan Menjelma Seperti Wakanda di Black Panther
Bisnis.com, SINGAPURA – Sejumlah pengamat yang fokus pada teknologi hardware dan software memprediksi Wakanda di Black Panther bisa menjadi acuan smart cities atau kota masa depan di Asia Tenggara.

Dalam acara Think ASEAN 2018 yang digelar oleh International Business Machines atau IBM, Tan Kok Yam, Deputy Secretary, Smart Nation and Digital Government Office, and Strategy Group, Prime Minister’s Office Co-chairman of AI Singapore mengatakan Asia Tenggara akan menjelma seperti film Wakanda dalam beberapa tahun ke depan. Menurut Tan Kok Yam, artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah tentang inovasi dan wujud dari revolusi manusia.

“Selalu ada penambahan nilai atau added value atas pertumbuhan teknologi yang mendorong produktivitas bisnis dan ekonomi,” jelas Tan Kok Yam di Resort World Sentosa, Sabtu (12/5/2018).

Tan Kok Yam menegaskan, saat ini pemerintah Singapura sudah membuktikan komitmen pada artificial intelligence dengan fokus pada dua hal. Pertama, fokus dengan target efisiensi biaya. Kedua, adalah soal infrastruktur.

Menurut Tan Kok Yam, saat ini AI telah mengubah dinamika perdangangan menjadi e-commcer. Oleh sebab itu, pemerintah Singapura terus mengevaluasi sistem fundamental dan menyusun ulang organisasi supaya menciptakan sistem jangka panjang yang aman bagi stakeholders dan konsumen.

“Tantangan pemerintah adalah supaya selalu menyediakan proses yang sudah terdigitalisasi menggunakan UI. Kami pun mencari pihak swasta yang sudah berhasil membuktikan kinerja untuk menambah kualitas hidup masyarakat,” papar Tan Kok Yam.

Sementara itu, Tan Kiat How, Chief Executive Officer, Info-Communications Media Development Authority, Personal Data Protection Commission Singapore mengatakan saat ini kesempatan dan peluang bisnis bisa diakses melalui telepon genggam. Oleh sebab itu, manusia perlu meningkatkan kapasitas dalam kegiatan industri guna menjawab tantangan teknologi ke depan.

“Artifical Intelligence ini tidak akan menggantikan manusia, ini justru mendatangkan banyak manfaat, selain produktivitas juga biaya yang lebih murah,” terang Tan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper