Singapura Dorong Keamanan Data Digital

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Rabu, 9 Mei 2018 | 01:58 WIB
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura menyatakan siap menjalankan perjanjian lintas negara Asia Tenggara untuk mengimplementasikan smart cities dan e-commerce dengan jaminan keamanan data warga negara atau konsumen.

Menteri Luar Negeri Bidang Inisiatif Smart Nations Singapura, Vivian Balakhrishnan mengatakan Singapura sudah menyatakan persetujuannya tentang implementasi smart cities dan e-commerce di Asia Tenggara.

Ada pun sejumlah poin kerjasama itu adalah kemudahan perizinan untuk perdagangan lintas negara, efisiensi rantai pasokan lintas negara dalam pasar Asia Tenggara. Namun, yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini adalah cybercriminal yang memungkinkan terjadinya peretasan data.

"Manusia telah melalui revolusi industri, dengan menggantikan tenaga kerja manusia atau hewan dengan mesin. Hal itu sudah mengubah segalanya, termasuk saat ini kita mulai melakukan komputerisasi. Kita hidup dalam konektivitas yang mengubah segalanya dengan menghubungan satu dan lainnya sepanjang waktu," jelas Vivian pada pidato pembukaan Think Asean 2018 di Resort World Sentosa Island, Selasa (8/5/2018).

Menurut Vivian, era digitak saat ini adalah era penggunaan data untuk mengoptimalisasi kinerja bisnis dan industri. Dengan kemampuan mengakses dan memiliki data, sistem komputer secara otomatis akan mengerjakan perintah manusia.

"Ini adalah hal mendasar dimana sistem bisa mengenal, dengan mendengar dan berbicara. Dengan meningkatkan infrastruktur digital, negara-negara di Asia Tenggara bisa lebih kompetitif dan menjadi pemimpin di dunia," ungkap Vivian.

Sementara itu, Patricia Yim, General Manager IBM ASEAN mengatakan saat ini adalah era digital, dimana teknologi sangat interaktif terhadap gerak bisnis dan ekonomi. Meskipun begitu, artificial intellegence (AI) atau kecerdasan buatan ini harus bisa secara efektif mendorong pendidikan.

"Inovasi ini harus mendorong peningkatan kapasitas manusia. Misalnya, banyak organisasi telah mendaftarkan diri dalam sistem IBM, dan saat ini sedang melakukan uji coba atau revitalisasi bisnis berbasis AI, blockchain, dan lainnya yang mana ini dapat mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dan melahirkan inovasi," ungkap Patricia.

Patricia mencontohkan, kehadiran kecerdasan buatan ini telah mereduksi beberapa proses bisnis dan mendorong bisnis lebih produktif. Misalnya, dengan kecerdasan buatam pada sektor pertanian bisa mendorong lebih banyak hasil produksi selain beras yang berasal dari sisa-sisa pekerjaan. Hanya saja, dia mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data dari para pengguna untuk mencegah penyalahgunaan.

"Kebijakan untuk pengamanan data itu harus adil bagi klien itu. Sebab data kita adalah milik kita, dan di dalamnya juga menyangkut inovasi serta integritas. Kita ingin adanya kolaborasi sehat untuk membawa peningkatan mutu hidup," papar Patricia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper