Bisnis.com, SINGAPURA -- Perusahaan cognitive and cloud platform, IBM, bekerja sama dengan AI Singapore dan Temasek Polytechnic mengembangkan application centre untuk para mahasiswa unruk meningkatkan penggunaan artificial intelligence dalam kehidupan sehari-hari.
Managing Director IBM Singapore, Abraham Thomas mengatakan seringkali isu beredar bahwa artificial intelligence atau AI akan menggantikan posisi manusia dalam pekerjaan. Abraham menilai perlu ada pembahasan khusus untuk memahami mekanisme kerja AI.
"Pendidikan yang diberikan kepada mereka soal AI seharusnya bisa mendorong mereka menggunakan teknologi ini dengan cara yang baik," jelas Abraham dalam seminar Pushing AI Agenda in Singapore di Resort World Sentosa, Selasa (8/5/2018).
Oleh sebab itu, IBM mengadakan kerjasama penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan AI Singapore dan Temasek Polytechnic yang banyak bergerak pada bidang pendidikan bisnis dan ekonomi, serta sosial kemanusiaan.
CEO AI Singapore, Laurence Liu menilai AI bukanlah ancaman bagi pekerjaan manusia. Sebaliknya, AI adalah peluang meningkatkan produktivitas manusia dalam industri. Misalnya, mendorong e-commerce, manufaktur, dan industri lain.
"Kita perlu mendorong siswa bagaimana AI ini diaplikasikan dalam pekerjaan mereka sehingga pekerjaan mereka semakin efektif, biaya rendah, banyak waktu yang tidak terbuang bisa mengerjakan tugas lain. Maka kami mendorong siswa politeknik ini muntuk belajar, melihat hasilnya sesuai bidang yang mereka ambil," terang Laurence.
Laurence memprediksi, hanya sekitar 60% persen pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI. Jadi dengan AI justru manusia bisa semakin multitasking, menghasilkan pekerjaan bernilai tinggi atau high value tasks.
"Mungkin jenis pekerjaan yang bisa tergantikan misalnya sopir. Dalam 10 tahun ke depan, jika ada robot, ada mobil automatic, orang tidak perlu menyetir," jelas Laurence.
Menurut Laurence, perusahaannya memang tertarik bekerjasama dengan AI dan Temasek Polytechnic mengembangkan application centre untuk siswa-siswi Temasek. Dengan demikian, para siswa akan langsung bereksperimen dengan hardware, software, sistem dan arsitektur AI.
Menurut Laurence, siswa-siswi lain saat ini jug memiliki kesempatan yang sama belajar mengenal AI dengan sistem open source yang sudah berlaku di Singapura.
CEO Temasek Polytechnic, Peter Lam mengungkapkan, siswa-siswi Temasek Polytechnic memang membutuhkan laboratorium khusus untuk mengimplementasikan cara kerja AI dalam kehidupan sehari-hari. Namun, untuk mengimplementasikan AI, maka dibuatlah aplikasi khusus.
"Mereka memerlukan aplikasi untuk mendorong AI itu. Selain itu, aplikasi cenre ini bisa memberikan solusi sebagai education centre untuk membantu mereka berkembang dan mendapatkan pekerjaan lebih baik," jelasnya.
Selain itu, aplikasi ini diharapkan bisa mengadopsi dan membantu pertumbuhan semua sektor industri di Singapura.