Bisnis.com, JAKARTA — Grab meluncurkan layanan transportasi daring di Kamboja. Kini, perusahaan yang bermarkas di Singapura tersebut telah beroperasi di 8 negara.
Grab pada Selasa (19/12) mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja tentang dukungan Grab terhadap pengembangan infrastruktur di negara tersebut.
Penduduk Kamboja mulai pekan ini bisa menggunakan layanan JustGrab untuk memesan transportasi dengan tarif tetap.
Pesaing Grab asal Amerika Serikat, Uber, telah meluncurkan layanan di Kamboja pada September.
Co-Founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan kerja sama antara Grab dengan pemerintah Kamboja adalah langkah besar dalam modernisasi infrastruktur Kamboja.
“Bersama, kami akan menggunakan teknologi untuk menciptakan jalan yang lebih aman, memperbaiki kondisi lalu lintas dan memberikan penduduk lokal kesempatan meraih pendapatan lebih besar,” kata Tan dalam siaran pers Grab.
Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja Sun Chanthol mengatakan pemerintah Kamboja menghargai reputasi Grab sebagai perusahaan yang selalu tunduk pada aturan yang berlaku di negara tempat mereka beroperasi.
“[Grab] memiliki standar etika yang tinggi dalam meningkatkan akses atas transportasi dan membawa Asia Tenggara menunju ekonomi digital,” kata Sun.
H.E. Sun Chanthol said, “We are appreciative that Grab is a fully compliant company in all the ASEAN markets they operate in, adhering to high ethical standards in making transportation accessible for all and in bringing Southeast Asia into the digital economy.”
