Bisnis.com, JAKARTA – Lenovo Group [HKSE: 992] [ADR: LNVGY] mengalami pendapatan sebesar US$11,8 miliar di kuartal II tahun fiskal 2017/2018.
Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 5% y-o-y dan lebih besar 18% dari pendapatan dari kuartal fiskal pertama.
Keuntungan pendapatan tersebut berasal dari tiga moda bisnis utama Lenovo, yaitu PC & Smart Devices, mobile, dan pusat data. Pada kuartal ini pendapatan sebelum pajak Lenovo tumbuh sebesar US$104 juta, menutup kerugian di kuartal sebelumnya.
“Pada kuartal terakhir kami mengubah bisnis dengan menjalankan 3-wave strategy. Kami [tetap] mempertahankan profitabilitas di industri bisnis PC. Di bisnis Data Center, kami mulai bertransformasi dengan tenaga penjualan yang semakin kuat, struktur dan program distribusi yang baru. Sementara perputaran bisnis mobile kami masih dalam proses,” kata Yan Yuanqing, CEO Lenovo pada Minggu [19/11].
PC/Smart Devices Group (PCSD) Lenovo tetap menjadi andalan dengan catatan pangsa pasar 21,3% di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Disusul dengan Lenovo Data Center Group (DCG) yang merajai pasar Cina dan Lenovo Mobile Group (MBG) yang kuat untuk pasar Amerika Latin dan Eropa Barat.
Sementara itu, President Asia Pacific & Senior Vice President, Lenovo Group, Ken Wong dalam lawatan ke Jakarta mengatakan Indonesia merupakan 1 dari 10 pasar yang penting bagi perusahaannya.
Oleh karena mampu menopang merek dagangnya menjadi yang paling cepat tumbuh dari Juli—Agustus sebesar 18% meskipun pasar PC sedang lesu secara global.
“Hal tersebut berhasil kami lakukan sebab kami tidak lagi berfokus untuk menjual sebuah produk saja. Kami mengubah pola pikir kami untuk menghadirkan teknologi ke tangan pengguna mulai dari ia bangun sampai tidur,” kata Ken pada Jum’at (17/11).
Ken menambahkan saat ini Lenovo Group secara global tidak lagi memfokuskan untuk berjualan PC atau laptop saja tapi lebih menawarkan sebuah ekosistem teknologi seperti pusat data, produk ritel untuk smart home, PC, dan handset yang semuanya dapat terhubung layanan komputasi awan Lenovo.
Baca Juga Penjualan Sepeda Motor Naik 1% |
---|
Transformasi tersebut, kata Ken, ikut mendongkrak nilai dagang mereknya sebesar 40% sebagai acuan ketika konsumen akan membeli sebuah produk teknologi.
“Tolak ukur utama kami saat ini adalah tingkat kebahagian pelanggan ketika menggunakan produk [Lenovo], bukan lagi seberapa banyak penjualan yang sudah tercapai,” katanya.
Memasuki tahun fiskal 2018, Lenovo Group berencana mengekspansi pasar lokal dengan penawaran ekosistem teknologi tersebut. Ken mengatakan memiliki dua strategi untuk mewujudkan ambisinya itu.
Pertama, dengan menghadirkan portal bisnis khusus partner, semacam e-katalog milik regulator, untuk mempermudah transaksi bisnis dari partner langsung ke vendor.
Ken menyebut hal ini untuk memudahka calon klien untuk memesan produk dengan saluran khusus.
Kedua, adalah kehadiran toko ritel yang akan terus digenjot untuk memperkuat nilai merek dagang.
Selain itu, menurutnya, menciptakan komunitas dan pengikut di media sosial lebih kuat saat ini dibandingkan menghabiskan dana untuk beriklan.
Sementara itu, Country General Manager Lenovo Indonesia, Budi Janto mengatakan program 3-wave strategy Lenovo akan menyasar segmen anak muda sebagai target utama.
Khusus pada sektor PC dia akan menggenjot pasar gaming sebagai motor penggerak bisnis. Oleh karena, sektor tersebut menurutnya yang paling menjanjikan saat ini.
Dalam waktu dekat ini, menurutnya, Lenovo berencana membuat sebuah turnamen gaming internasional di Indonesia.