Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai menerapkan sistem pemblokiran automasi. Sistem ini diperkirakan bisa memblokir akses Internet ke konten pornografi dalam 1 tahun.
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan penerapan automasi menggunakan sistem crawling membuat aktivitas pemblokiran lebih optimal.
"Saat ini baru 700.000 situs porno yang dapat kami blokir. Sementara perkiraan total situs pornografi ada 30 juta di dunia," kata Samuel.
Dia berharap dengan sistem teranyar ini, Kominfo dalam waktu satu 1 dapat memblokir semua situs pornografi.
"Saat ini pornografi yang menjadi fokus utama kami karena sudah sangat meresahkan terutama kejahatan pedophilia," kata Semuel.
Sistem crawling itu dilengkapi dengan kemampuan kecerdasan buatan yang secara otomatis mencari konten dan situs pornografi.
Selain memblokir situs porno, Kominfo juga akan menganalisis konten-konten yang berseliweran di platform media sosial.
Semuel menjelaskan sistem crawling adalah kelanjutan dari program trust+ yang telah dijalankan Kemenkominfo. Sistem ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Januari 2018.