Bisnis.com, JAKARTA — Anomali yang terjadi pada satelit Telkom 1 mengakibatkan gangguan jaringan pada 15.000 titik di seluruh Indonesia, termasuk belasan ribu ATM milik perbankan.
DIrektur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Alex Sinaga mengatakan satelit Telkom 1 melayani 63 pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk 8 penyedia layanan V-Sat.
Kedelapan perusahaan penyedia layanan V-Sat memiliki titik sambungan permukaan (ground segment) paling banyak. Sebanyak 12.030 titik permukaan dari total 15.000 titik yang terhubung dengan Telkom 1 dioperasikan oleh penyedia layanan V-Sat.
Perusahaan penyedia layanan V-Sat adalah operator penyedia jaringan bagi perusahaan yang membutuhkan infrastruktur konektivitas lewat satelit. Mayoritas pelanggan V-Sat adalah industri perbankan, khususnya infrastruktur ATM.
Alex mengatakan Telkom akan bekerja sama dengan para perusahaan penyedia layanan V-Sat dan pelanggan lain dalam proses pemulihan layanan yaitu dalam pengaturan ulang posisi (repointing) antena titik permukaan ke transponder satelit pengganti Telkom 1.
Telkom saat ini sedang dalam tahap memindahkan layanan dari transponder di Telkom 1 ke transponder satelit lain milik Telkom dan perusahaan lain. Proses migrasi ditargetkan selesai pada 30 Agustus 2017.
Proses pengaturan ulang posisi antena di 15.000 titik permukaan diperkirakan baru bisa selesai pada 10 September 2017. Alex mengatakan sampai saat itu masih akan ada gangguan pada infrastruktur yang memanfaatkan koneksi Telkom 1.
“Kami berkomitmen untuk memulihkan ini secepatnya. Mudah-mudahan para pelanggan bisa ikut memonitor hingga apa yang mereka harapkan sama dengan harapan kami. Masyarakat umum yang kesehariannya tergantung [pada layanan Telkom 1] bisa pulih kembali,” kata Alex dalam jumpa pers di Graha Merah Putih, Senin (28/8/2017).
Gangguan layanan akibat anomali pada Telkom 1 terjadi sejak Jumat pekan lalu pada pukul 16.51 WIB. Anomali yang terjadi adalah pergeseran arah antena satelit.
Pergeseran menyebabkan gangguan jaringan yang antara lain menyebabkan belasan ribu ATM milik berbagai bank tidak bisa berfungsi (offline).