Kabar24.com, JAKARTA - Berita hoax hampir bisa dipastikan menjadi konsumsi sehari-hari netizen, khususnya yang tidak jeli dan tidak tahu bagaimana cara untuk mengklarifikasi kebenarannya.
Biasanya, berita hoax diselipi gambar-gambar yang sengaja dibuat baik itu editan atau gambar yang tidak sesuai dengan isi berita, untuk meyakinkan para pembaca.
Contohnya berita terkait kecelakaan yang terjadi di Terowongan Manggarai yang disebut menewaskan seorang pendeta dari GKI Samanhudi yang tiba-tiba viral di aplikasi berbagi pesan Whatsapp pada, Kamis (10/8/2017).
Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa mengklarifikasi sebuah berita, khususnya yang disertai gambar, apakah benar atau tidak?
Ada cara yang cukup simpel yakni dengan memanfaatkan fasilitas gratis dari Google. Kita bisa mengecek apakah sebuah gambar benar-benar menggambarkan isi sebuah berita.
Berikut Caranya:
Masuk ke situs mesin pencari Google. Ketik Google Image pada kolom pencarian atau masuk langsung ke alamat https://images.google.com/. Setelah masuk ke halaman Google image, klik ikon kamera.
Setelah mengklik ikon kamera, maka anda akan diarahkan ke laman yang memberi dua opsi yakni memasukkan alamat URL gambar atau mengunggah foto yang anda punya secara langsung.
- Setelah gambar diunggah, akan muncul hasil seperti di bawah ini:
.
4. Klik gambar atau artikel yang muncul pada hasil pencarian seperti di atas yang sama dengan gambar yang anda unggah untuk mengetahui kebenaran dari kabar atau gambar yang dibagikan pada anda apakah hoax atau bukan.
Untukhasi pencarian yang didapat Bisnis.com, gambar yang disertakan pada berita yang viral terkait kejadian di Terowongan Manggarai ternyata hoax. Foto itu merupakan foto dari sebuah kecelakaan yang memang terjadi di Manggarai tetapi bukan hari Kamis, (10/8/2017) ataupun kemarin. Kejadian itu terjadi pada 10 Juni 2017.
Sementara itu, mengenai korban yang dalam berita viral Whatsapp di sebut merupakan pendeta Clement dari Gereja GKI Samanhudi, hal tersebut juga tidak benar. Kali ini, Bisnis.com menghubungi langsung pihak GKI Samanhudi.
Pengatur Rumah Tangga Gereja GKI Samanhudi, Nugroho menyebutkan, memang benar Pendeta Clement pernah melayani di gereja tersebut tetapi sudah meninggal dunia pada 1988 lalu. “Berita bohong itu. Itu sudah beredar banyak itu,” katanya.